Jakarta –
Migrain merupakan sakit kepala yang menyebabkan nyeri berdenyut parah, atau sensasi berdenyut Ke satu sisi kepala. Situasi ini biasanya dapat berlangsung berjam-jam atau berhari-hari, yang dapat mengganggu Kegiatan pengidapnya.
“Untuk seluruh nyeri kepala primer, migrain merupakan nyeri kepala paling sering dialami Penduduk Dunia dan menimbulkan dampak Penyandang Disabilitas yang signifikan,” kata dr Tiersa Vera Junita, M Epid, Ketua Skuat Kerja Gangguan Otak Kementerian Kesejaganan RI, Untuk webinar Persatuan Ahli Kemakmuran Neurologi Indonesia (PERDOSNI), Kamis (13/6/2024).
Menurut data Dunia Burden of Disease, jumlah Perkara Hukum Hukum migrain secara Dunia Meresahkan 40 persen Untuk 62,2 juta tahun 1990 menjadi 87,6 juta Untuk tahun 2019. Indonesia merupakan Negeri tertinggi keempat penyumbang Perkara Hukum Hukum Mutakhir migrain Ke dunia, yaitu sebesar 3,5 juta menurut data Untuk Institute for Health Metrics and Evaluations (IHME) tahun 2019.
Adapun Perkara Hukum Hukum insiden tertinggi migrain kebanyakan dialami Didalam wanita daripada laki-laki. Prevalensi wanita Di 18,9 persen Sambil laki-laki Di 9,8 persen.
Dr dr Restu Susanti, SpN, SubspNN(K), M Biomed mengatakan Perkara Hukum Hukum migrain lebih banyak diidap Didalam wanita biasanya dikaitkan Didalam masalah hormonal.
“Migrain penyebab Penyandang Disabilitas kedua Ke wanita. Kenapa? Sebab ada faktor hormonal. Tapi semua bisa dikendalikan Didalam baik. Sebab menurut teori yang didapatkan Sesudah pubertas, setiap individu atau perempuan tersebut, mempunyai Kemungkinan Sebagai mengidap migrain 3 hingga 4 kali lebih sering dibandingkan Ke pria,” kata dr Restu.
“Ke wanita ini serangan migrain lebih lama, risikonya lebih tinggi, Penyandang Disabilitas lebih besar, dan waktu pulihnya lebih lama,” lanjutnya lagi.
Menurut dr Restu, wanita Akansegera Merasakan perubahan hormonal, mulai Untuk pubertas, menstruasi, hamil, dan menopause. Hormon estrogen Ke wanita, kata dr Restu, menjadi peran penting Pada calcitonin gene-related peptide (CGRP) sebagai pencetus migrain.
“Khas kejadian serangan migrain Ke wanita Meresahkan Didalam cepat Di masa pubertas, memuncak Ke masa reproduksi, dan menurun Sesudah menopause,” lanjutnya lagi.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kenapa Perempuan Lebih Sering Migrain? Ahli Kemakmuran Neurologi Ungkap Sebabnya