Jakarta –
Sebanyak dua ekor gajah mati Di Solo Safari. Kematiannya pun bikin sedih Sebab Di jarak waktu berdekatan.
Dua gajah Di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang kini dikenal sebagai Solo Safari mati Di kurun waktu 3 bulan. Gajah pertama yang bernama Inova mati Ke akhir Mei 2024, Sambil gajah bernama Manohara mati Ke pertengahan Agustus 2024.
Direktur Utama Perusda Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Ahmad Syukri Prihanto mengatakan, kematian satwa Di kebun binatang bisa disebabkan Dari beberapa hal, yakni Keadaan satwa, kena Gangguan, dan pakan. Sedangkan Di hasil observasi, kedua gajah itu mati Sebab sakit.
Menurut Ahmad, Inova mati akibat Penyakit Menyebar hati. Sambil Gajah bernama Manohara mati Sebab Elephant Endotheliotropic Herpes Viruses (EEHV).
“Kemarin Sesudah dibawa Di lab, itu (Manohara) murni Sebab Patogen EEHV berdasar hasil Lab Pusat Studi Satwa Primata IPB Bogor. Sambil yang Inova Sebab Penyakit Menyebar bakteri Ke hati berdasarkan post-mortem organ Dari Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Karena Itu itu murni Sebab sakit,” kata Ahmad, Pada dihubungi awak media, Senin (2/9/2024).
Ahmad mengatakan, kedua satwa itu berstatus milik Negeri yang dititipkan Di kebun binatang. Sebelumnya Karena Itu koleksi Di Solo Safari, Inova merupakan satwa Di Taman Safari Bogor, Sambil Manohara merupakan hewan milik TSTJ Sebelum lama.
Selain melakukan pemeriksaan Ke dua gajah yang mati, Skuat juga memeriksa dua gajah yang masih hidup. Pasalnya, Manohara meninggal Sebab Patogen.
“Hasil uji Ke 2 gajah yang masih hidup kondisinya sehat dan negatif Patogen,” ucapnya.
Bagi mencegah kejadian yang sama, langkah evaluasi telah dilakukan. Ahmad mengatakan, setidaknya dua hal sudah dilakukan. Salah satunya Melewati pemeriksaan secara periodik Dari Skuat Di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Di (Jateng).
—
Baca artikel selengkapnya Di detikJateng
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Lho Ada Apa, 2 Gajah Mati Berdekatan Di Solo Safari