loading…
Dewan Pakar Pengurus Pusat Pemuda Katolik Marcellus Hakeng Jayawibawa menyebut tambang nikel d kawasan Raja Ampat mengancam masa Didepan ekologi dan sosial Ke Papua. Foto/istimewa
Keputusan ini menandai respons Negeri Di meningkatnya tekanan Bersama Kelompok sipil, aktivis lingkungan, dan dunia akademik yang khawatir atas kerusakan ekologis Ke salah satu kawasan paling ikonik dan biodiversitas Ke dunia.
Dewan Pakar Pengurus Pusat Pemuda Katolik Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai langkah Pejabat Tingginegara ESDM tersebut sebagai titik balik penting Di Keputusan pengelolaan sumber daya alam Ke Indonesia.
Baca juga: Denny Sumargo Minta Prabowo Selamatkan Raja Ampat Bersama Tambang Nikel: Papua Bukan Tanah Eksploitasi
“Ini bukan semata-mata keputusan administratif, tetapi refleksi Bersama konflik mendalam Di dua kepentingan besar, yakni pembangunan ekonomi Lewat hilirisasi nikel dan pelestarian lingkungan hidup. Harapan saya keputusan yang diambil tidak hanya penghentian Sambil Itu saja, tapi harus sampai penghentian total,” ujarnya Ke Jakarta (7/6/2025).
Pengamat maritim ini juga menilai keputusan tersebut merupakan sinyal bahwa Negeri mulai Memahami urgensi perlindungan lingkungan Ke Area-Area Bersama nilai ekologis tinggi. Menurut dia, keberadaan Raja Ampat sebagai kawasan Dunia geopark yang diakui UNESCO tidak seharusnya dipertaruhkan Bersama kegiatan pertambangan skala besar.
Baca juga: 22 Jenderal Angkatan Darat Digeser Panglima TNI, 2 Pati Bersama Baret Merah Kopassus
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tambang Nikel Ancam Masa Didepan Ekologis dan Sosial Papua