Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Umum Perkumpulan Industri Sepedamotor Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko merespons keputusan pemerintah yang menyetop pemberian insentif Kendaraan Pribadi Elektrik tahun Di. Menurutnya hal tersebut tak perlu terlalu dikhawatirkan.
Ia menilai pasar Kendaraan Pribadi, terutama Kendaraan Pribadi Elektrik justru Untuk berada Untuk Gaya positif. Hal ini tercermin Bersama penjualan Kendaraan Pribadi Elektrik yang merangkak naik Bersama tahun Di tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tahun ini saja penjualan Kendaraan Pribadi Elektrik berbasis baterai tembus 69.146 unit hingga Oktober. Angka itu lebih tinggi dibanding penjualan satu tahun penuh 2024 yang berhenti Ke angka 43.188 unit.
Penjualan melonjak pesat Ke Oktober 2025, Lantaran penjualan Kendaraan Pribadi Elektrik mencapai 13.867 unit, naik signifikan Bersama September 4.097 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau dilihat penjualan Secara Keseluruhan Kendaraan Pribadi memang ada penurunan, tapi kalau Gaya Kendaraan Pribadi Elektrik ya Bersama Periklindo melihat ada sebuah Kejadian Luar Biasa Memikat. Lantaran Menimbulkan Kekhawatiran. Peningkatan signifikan,” kata Moeldoko ditemui Ke kantor Kendaraan Pribadi Anak Bangsa (MAB) Jakarta, Rabu (10/12).
Pemerintah Sebelumnya Itu berencana menghentikan pemberian insentif pembelian Kendaraan Pribadi Elektrik, termasuk Sebagai Pembelian Barang Bersama Luar Negeri Kendaraan Pribadi completely built up (CBU) mulai 31 Desember 2025.
Menurut Moeldoko, ketiadaan insentif bukan berarti penjualan EV Berencana tertekan Lantaran harga makin mahal. Ia menegaskan, harga Kendaraan Pribadi Elektrik secara alami Berencana turun seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan persaingan industri, Supaya terjangkau buat semua kalangan.
“Saya Bersama awal sudah katakan, Kendaraan Pribadi Elektrik Di Di Berencana lebih murah Bersama Kendaraan Pribadi konvensional, Lantaran komponen yang digunakan terbatas atau sedikit. Kalau nanti persaingan Ke dunia baterai Lebihterus ketat, maka kompetisinya Berencana tinggi dan harga Berencana turun,” kata dia.
“Apalagi Indonesia Berencana produksi baterai. Kalau baterai sebagai komponen 40 persen Bersama ev turun, maka Kendaraan Pribadi Elektrik (harganya) jatuh turun Di bawah,” ucap Mantan Kepala Staff Ri tersebut.
Moeldoko juga menyebut Kejuaraan produsen Sepedamotor Listrik yang Lebihterus masif Ke Indonesia justru menjadi keuntungan Untuk konsumen.
“Bersama Sebab Itu enggak usah khawatir, pasti Bersama sendirinya Kendaraan Pribadi Elektrik Berencana lebih murah. Apalagi Bersama Kejuaraan luar biasa seperti sekarang, maka ini sebetulnya Komunitas menikmati haknya Sebagai membeli Kendaraan Pribadi Elektrik Bersama murah,” ujarnya.
(ryh/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Moeldoko Soal Insentif Kendaraan Pribadi Elektrik Disetop: Harga Sudah Murah











