Jakarta, CNN Indonesia —
Chery Sales Indonesia (CSI) mengakui nilai sebagian Kendaraan Pribadi Elektrik merek China anjlok Hingga pasar Kendaraan Pribadi bekas Untuk waktu singkat. Walau begitu produsen tak tinggal diam dan Untuk menyiapkan berbagai strategi buat perbaikan sebab pamor Hingga Kendaraan Pribadi bekas juga berkaitan Bersama Pembuatan merek.
Head of Brand CSI Rifki Setiawan menjelaskan depresiasi itu tergantung permintaan dan suplai. Sambil Itu Permasalahan yang muncul belakangan Yang Terkait Bersama Kendaraan Pribadi Elektrik China Hingga pasar Kendaraan Pribadi bekas salah satunya dikatakan soal baterai.
“Banyak memang kalau Permasalahan yang Yang Terkait Bersama Kendaraan Pribadi Elektrik ini kan adalah baterai, baterainya mahal dan lain-lain itu memang mempengaruhi kekuatan jual belinya gitu Hingga market,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Depresiasi yang terlalu deras bisa Disorot merugikan Untuk pemilik pertama, Tetapi Rifki menuturkan ada hal yang semestinya diperhatikan yaitu tentang biaya kepemilikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghematan biaya kepemilikan Kendaraan Pribadi Elektrik China Pada lima tahun dia katakan setara depresiasi Untuk periode sama. Dia menyebut biaya kepemilikan itu dihitung Untuk pembayaran Iuran Wajib tahunan, Penanganan, penggunaan harian dan lain-lain.
“itu kalau dihitung on par, artinya dia (Kendaraan Pribadi Elektrik China bekas) turun 50 persen Bersama (Kendaraan Pribadi merek lain) yang (harga jual bekasnya) masih stabil, kalau secara value secara lima tahun ya sama,” papar Rifki.
Hanya saja Rifki mengakui perbedaan utamanya adalah Untuk sisi baterai, yang dia sebut Karena Itu kendala utama. Seiring waktu ketahanan baterai menyimpan daya berkurang dan Sebagai membeli yang Terbaru bisa menghabiskan uang ratusan juta Uang Negara Indonesia.
CSI, seperti merek China lain, Memberi garansi baterai Sebagai model elektrifikasi seperti Tiggo 8 CSH dan J6 yaitu Pada 8 tahun atau 160.000 km. Hingga Di Itu konsumen juga Memperoleh garansi kendaraan Pada 6 tahun atau 150.000 km.
Walau begitu Rifki menjelaskan garansi baterai itu hanya Sebagai tangan pertama, tidak dibawa Hingga pemilik Terbaru.
Membeli Kendaraan Pribadi Elektrik bekas berarti hanya Berencana memanfaatkan sisa Situasi baterai Untuk pemilik pertama, yang menimbulkan kekhawatiran harus Menerbitkan dan ratusan juta Uang Negara Indonesia buat menggantinya.
“Cuma kan nanti yang menjawab Hingga depannya ini bisa bertahan atau enggak adalah investor Untuk sisi baterai, yang menjadi kendala utama kan. Artinya kalau nanti Hingga Di ada investor baterai yang dia bisa dipakai Sebagai beberapa merek, maksudnya pihak ketiga lah ya, dia bisa bikin mass production baterai Sebagai dipakai seperti handphone, itu Mungkin Saja bisa lebih murah,” ujar dia.
Dia bilang sudah ada beberapa pihak, terutama Untuk China, yang mau menjadi investor itu Hingga Indonesia tetapi posisinya sekarang masih menunggu arah Keputusan pemerintah.
Sambil menunggu itu, Rifki bilang Chery Berencana fokus pula Menyusun nilai tambah merek (brand equity) yang diakui bisa datang Untuk impresi bagus Hingga pasar Kendaraan Pribadi bekas.
Salah satu yang bakal dijalankan intensif tahun Di adalah Pembuatan jaringan dealer. Kuantiti dealer Berencana ditambah hingga lebih Untuk 80 yang ditargetkan Ke tahun ini.
(fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Jawaban Chery Soal Depresiasi Harga Kendaraan Pribadi Elektrik China Bekas Anjlok











