Jakarta –
Pulau Gag, Raja Ampat Memperoleh pesona alam yang indah dan potensi mineral yang tinggi terutama nikel. Pulau ini dinamakan Pulau Gag, berawal Bersama para leluhur yang pertama menjejakkan kaki Hingga pulau ini menjumpai banyak teripang Hingga perairannya. Hewan yang bernilai ekonomi tinggi itu yang disebut gag. Pulau ini Sesudah Itu disebut Pulau Gag.
Daratan Pulau Gag bertopografi bukit gelombang Bersama lembah yang teratur. Bukit tinggi mendominasi Dibagian barat, dan memanjang Bersama utara Hingga selatan. Puncak tertinggi pulau ini terdapat Hingga Gunung Susu yang menjulang setinggi 350 mdpl.
Warga Pulau Gag berprofesi sebagai nelayan, pekebun, penokok sagu, pembuat kopra dan pedagang. Umumnya penduduk menggantungkan hidupnya Ke perairan Hingga Disekitar Pulau Gag. Perairan Hingga Disekitar Pulau Gag berlimpah hasil laut seperti ikan tuna, kembung, samandar, bobara, kurisi, baronang, hiu, teripang, bulanak, lalosi, teri, udang, dan lobster. Selain dikonsumsi sendiri, hasil melaut juga dijual Hingga Pulau Gag, ataupun dijual kepada pengepul Bersama Sorong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Bersama hasil laut, Komunitas Pulau Gag juga berkebun, mereka berkebun Hingga Daerah lembah yang relatif lebih subur. Hasil kebun umumnya hanya dikonsumsi sendiri dan bila ada hasil lebih, Terbaru dijual Hingga warga lain. Tanaman budidaya Antara lain kangkung, terong, singkong, ubi jalar, sirih, pinang dan cabai. Kebun-kebun Komunitas berada jauh Bersama pemukiman. Lantaran sambilan, Kegiatan tanam menanam berlangsung Ketika cuaca tidak ramah Sebagai melaut
Komunitas Pulau Gag juga menokok sagu, yang tumbuh merata Hingga daratan yang berawa. Hasil menokok sagu Sebagai konsumsi sendiri, dan juga dijual Hingga luar pulau. Pohon kelapa banyak tumbuh Hingga pesisir Pulau Gag, dimanfaatkan Komunitas Sebagai memproduksi kopra.
—-
Hari Suroto
Peneliti Pusat Eksperimen Arkeologi Lingkungan Badan Eksperimen dan Pembaharuan Nasional (BRIN)
(ddn/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Surga Teripang, Nikel, dan Kearifan Lokal Bahari Raja Ampat