Jakarta –
Kepergian Paus Fransiskus Untuk selamanya menyisakan duka mendalam Untuk umat Katolik Ke seluruh dunia. Sosok pemimpin Vatikan itu memang penuh kesederhanaan.
Paus Fransiskus meninggal dunia Bersama Tenteram Ke Vatikan Di usia 88 tahun. Sebelumnya meninggal, Paus Fransiskus sempat menjalani Penanganan intensif Ke Fasilitas Medis Poliklinik Agostino Gemelli Di Jumat, 14 Februari 2025.
Ia dilarikan Ke Fasilitas Medis Setelahnya Merasakan Tanda-Tanda bronkitis Pada beberapa hari. Kondisinya sempat memburuk. Di Selasa, 18 Februari 2025, Praktisi Medis mendiagnosis Paus Fransiskus Merasakan pneumonia bilateral atau radang paru-paru Di kedua sisi paru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi Di akhirnya Paus Fransiskus pergi Bersama Tenteram sehari Setelahnya hadir Ke balkon Basilika Santo Petrus Vatikan Di Paskah.
Di hari tersebut, ia mengucapkan “Selamat Paskah” kepada kerumunan orang sambil melambaikan tangan dan Menyediakan berkat dan pesan dua kali setahun yang dikenal sebagai “Urbi et Orbi” (kepada kota dan dunia).
Paus Fransiskus Penuh Kesederhanaan
Sebelumnya Situasi kesehatannya memburuk, Paus Fransiskus sempat melakukan perjalanan Apostolik Ke Indonesia Di 3-5 September 2024. Untuk perjalanan itu, Paus Menunjukkan kesederhanaan yang patut Dari Sebab Itu teladan.
Paus Fransiskus terbang Untuk Roma Ke Jakarta tidak menggunakan pesawat jet pribadi. Paus memilih naik penerbangan komersial ITA Airways Bersama nomor penerbangan AZ4000.
Pesawat itu lepas landas pukul 17.33 waktu Roma, Italia. Pesawat itu menempuh perjalanan Pada lebih kurang 13 jam Untuk tiba Ke Jakarta. Itu adalah perjalanan terpanjang Paus naik pesawat.
Kesederhanaan Paus Fransiskus berlanjut ketika tiba Ke Jakarta. Ia enggan menginap Ke hotel berbintang. Ia malah memilih menginap Ke Kedutaan Besar Vatikan Ke Jakarta.
Untuk wira-wiri Ke Jakarta, dua jenis Kendaraan Pribadi dipilih Dari Paus Fransiskus. Bukan Kendaraan Pribadi mewah, melainkan Toyota Innova Zenix dan Pindad Maung MV3 yang sudah dimodifikasi khusus yang Dari Sebab Itu pilihan Paus.
Kesederhanaan Paus Fransiskus itu diakui Dari Pejabat Tingginegara Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Untuk Negeri (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menyebut semua itu adalah pilihan dan kehendak Paus Fransiskus.
“Ya beliau maunya begitu, kami turutin,” kata Luhut singkat Ke Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (3/9/2024).
Padahal, Pemerintah Indonesia sudah menyediakan akomodasi dan transportasi terbaik Bersama Keselamatan tingkat tinggi Untuk setiap kepala Negeri yang berkunjung Ke Indonesia. Pelayanan itu berlaku juga Untuk Paus Fransiskus.
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, tiba Ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024). Paus disambut langsung Dari Pemimpin Negara Joko Widodo. (Grandyos Zafna)
|
Tetapi, semua akomodasi dan transportasi mewah yang disediakan pemerintah kepada tamu Negeri dapat ditolak jika memang ada permintaan khusus Untuk tamu Negeri yang bersangkutan, Untuk Situasi Ini Paus Fransiskus.
“Kalau maunya begitu, ya kami berikan semuanya,” kata Luhut kala itu.
Justru, Sebelumnya meninggal dia berpesan Untuk melakukan prosedur pemakaman yang lebih sederhana. BBC menyebut pemakaman Paus secara tradisional merupakan Peristiwa yang rumit. Para paus Sebelumnya Itu dimakamkan Untuk tiga peti yang terbuat Untuk kayu cemara, timah, dan oak.
Paus Fransiskus memilih peti mati kayu sederhana yang dilapisi seng. Dia juga telah menghapus Kebiasaan menempatkan jenazah Paus Ke atas panggung yang ditinggikan, dikenal sebagai catafalque, Ke Basilika Santo Petrus Untuk disaksikan Dari publik.
Sebagai gantinya, para pelayat Akansegera diundang Untuk Menyediakan penghormatan, Sambil Itu jenazahnya tetap berada Ke Untuk peti mati, Bersama tutupnya dibuka.
Fransiskus juga Akansegera menjadi Paus pertama Untuk lebih Untuk satu abad yang dimakamkan Ke luar Vatikan. Rencananya, dia disemayamkan Ke Basilika St Mary Major, salah satu Untuk empat basilika kepausan Ke Roma.
Kesederhanaan Paus Fransiskus itu tentu menjadi sebuah pembelajaran Untuk kita semua agar tidak perlu bermewah-mewah Untuk kehidupan.
Selamat jalan Paus Fransiskus. Selamat beristirahat Untuk keabadian.
(wsw/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Mengenang Kunjungan Paus Fransiskus Ke Indonesia yang Penuh Kesederhanaan