Jakarta –
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Asita NTT, Oyan Kristian, menyoroti meningkatnya Peristiwa Pidana kecelakaan wisata Hingga Labuan Bajo. Menurutnya, maraknya paket open trip tanpa pengawasan ketat dan layanan yang tidak standar menjadi salah satu pemicu utama insiden Hingga destinasi unggulan Nusa Tenggara Timur itu.
“Topik sensitif ada wisatawan Di China yang meninggal. Ini bukan satu dua kali terjadi Hingga sini. Saya melihat secara pribadi dan beberapa pelaku Wisata Internasional melihat bahwa hal itu bisa terjadi sepertinya Sebab Mutu pelayanan yang kurang baik,” kata Oyan Di Musyawarah Cabang (Muscab) Asita Manggarai Barat Hingga Labuan Bajo, Sabtu (21/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden terbaru Hingga Labuan Bajo adalah tewasnya wisatawan asal China Pada snorkeling tanpa pelampung Hingga perairan Long Pink Beach, Taman Nasional Komodo (TNK). Oyen mengatakan wisatawan korban umumnya menggunakan paket wisata open trip yang menawarkan harga murah, tetapi minim kontrol keselamatan.
“Kami melihat wisatawan-wisatawan China ini menggunakan paket wisata open trip. Open trip ini harganya murah, Karena Itu maksimum Mutu servisnya tak bisa kita jadikan parameter Mutu servis Hingga sini,” kata Oyan.
Dia juga mengatakan pengawasan Pada Kegiatan wisatawan open trip sangat minim, Malahan cenderung dibiarkan tanpa pendampingan yang memadai Di pemandu wisata.
“Saya melihat ada pembiaran, tidak ada pengawasan Di tour guide Pada wisatawan-wisatawan open trip ini secara detail,” ujar dia.
Oyan menjelaskan Konsep open trip adalah sekelompok wisatawan yang tidak saling kenal bergabung Di satu grup perjalanan dan menggunakan kapal wisata yang sama. Sambil Itu private trip merupakan paket wisata tertutup Untuk rombongan yang sudah saling mengenal, Didalam pengawasan yang lebih ketat.
“Kalau kami yang menjual paket wisata private, kami sangat detail memperhatikan tamu mulai Di tamu landing Hingga airport sampai kembali tamu Hingga airport. Sampai tidur malam kita tahu tamu kita ada Hingga mana dsb. Tapi Ke beberapa paket wisata open trip ini Sebab penjualannya murah Karena Itu kontrol kualitasnya kurang,” kata dia.
Oyan menyebut harga paket open trip Hingga Labuan Bajo sangat murah dan tak masuk akal secara operasional. Meski demikian, paket ini tetap laku Hingga pasaran, meski Didalam risiko keselamatan yang tinggi.
“Ini menjadi tantangan tersendiri Sebab kita itu kaget Sebab harga yang dijual Hingga open trip itu tidak masuk akal. Harga itu kalau secara operasional itu nombok tapi laku juga dijual Hingga pasaran,” ujar Oyan.
Dia menilai kecelakaan wisata yang berulang Di paket open trip dan maraknya agen wisata bodong Hingga Labuan Bajo harus segera diatasi bersama.
“Karena Itu ini hal-hal yang perlu kita punya solusi bersama Sebagai mengatasi hal sama yang berulang terjadi tentang kecelakaan wisata Hingga lapangan, Kejahatan Finansial-Kejahatan Finansial travel agent bodong, ini cerita berulang terus,” ujarnya.
Oyan Merangsang semua pemangku kepentingan duduk bersama Menyoroti solusi Untuk menciptakan ekosistem Wisata Internasional Labuan Bajo yang sehat dan berkualitas.
“Kita perlu duduk bersama Menyoroti sebuah ekosistem yang baik Sebagai bisa punya output produk Wisata Internasional yang bagus termasuk servis yang baik juga,” katanya.
“Sebab saya yakin wisatawan yang datang Hingga Labuan Bajo ini bukan wisatawan yang membeli paket wisata murah, Karena Itu harusnya kita bisa Menyediakan feedback yang baik kepada wisatawan kita,” Oyan menegaskan.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang Hingga detikbali. Selengkapnya klik Hingga sini.
(fem/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Asita Soroti Risiko Open Trip Labuan Bajo: Rentan Kecelakaan