Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) kembali Memikat perhatian publik Pada melaksanakan salat Iduladha Ke Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Jawa Ditengah hari ini. Foto/tangkapan layar YouTube Sekretariat Kepala Negara
Ke Di Itu, penggunaan sarung batik yang dipakai Kepala Negara Jokowi juga mencerminkan nilai-nilai kebudayaan dan keagamaan yang dipegang teguh. Ke kesempatan ini, ia menjalankan salat Iduladha mengenakan jas dan peci hitam.
Menurut Agnes Dwina Herdiasti Harnum selaku desainer motif batik dan penggiat batik tulis pewarna alami, batik yang dipilih Jokowi Memiliki corak kreasi Terbaru. Ke mana beberapa corak Membahas pakem Untuk batik klasik.
“Misalnya, sarung batik tersebut didominasi warna sogan coklat kekuningan yang banyak ditemui Ke banyak batik Surakarta,” kata Agnes kepada SINDOnews Melewati pesan singkat.
Foto/tangkapan layar YouTube Sekretariat Kepala Negara
Menyesuaikan format kain batik Didalam peruntukan sebagai sarung, lanjut Agnes, Ke Untuk satu kain terdiri Untuk dua Pada corak yang berbeda. Yaitu Pada tumpal atau kepala yang ketika dililit Hingga badan, Pada ini menghadap Hingga Di dan Pada badan yang jatuhnya Ke Pada Dibelakang si pemakai.
“Pada tumpal sarung yang dikenakan Pak Jokowi sekilas tampak seperti mozaic yang besar-besar dan seperti tak beraturan Didalam sudut-sudut runcing menyerupai pecahan batu,” jelasnya.
Ke Untuk mozaic tak beraturan tersebut tersimpan corak-corak beraturan berupa bunga-bunga simetris seperti motif ceplok. Motif ceplok biasanya menampilkan bentuk ornamen bunga atau roda Didalam jumlah kelopak empat, enam atau delapan Didalam satu lingkaran pusat atau poros.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Makna Tersirat Ke Balik Sarung Batik Kepala Negara Jokowi Pada Salat Iduladha