Seorang turis China Deqing Zhuoga meninggal dunia Di sebuah hostel Di Canggu, Bali diduga keracunan pestisida Untuk kutu busuk Di penginapan tersebut. dr. Erta Priadi Wirawijaya, SpJP menilainya sebagai sebuah tragedi.
Dikutip Di Daily Mail, Jumat (21/11/2025), Deqing meninggal Setelahnya sempat pingsan. Dia juga muntah-muntah hebat dan menggigil Pada tinggal penginapan bertarif USD 9 (Rp 150 ribu) per malam tersebut.
Sempat memeriksakan diri Hingga klinik, tetapi dia memilih Untuk kembali Hingga penginapan Lantaran tidak Memiliki cukup uang. Petaka berlanjut, dia tewas Di kamar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya Deqing yang celaka, sejumlah turis lain yang menginap Di sana juga sakit. Turis China lainnya, Leila Li, dan wisatawan Jerman Melanie Irene dan Alisa Kokonozi, warga Negeri Saudi Alahmadi Yousef Mohammed, tamu Filipina Cana Clifford Jay, dan turis China lainnya Leslie Zhao, juga Merasakan Tanda-Tanda serupa.
“Ini bukan sekedar musibah. Menurut saya ini tragedi yang sebenarnya itu bisa dicegah 100 persen,” kata dr Erta Di unggahan video Di Instagramnya. detikTravel sudah Merasakan izin Untuk mengutip pernyataannya Di video itu.
Di video itu dr Erta membeberkan kronologi. Mulai Di beberapa tamu hostel mulai Merasakan Tanda-Tanda aneh. Mereka muntah hebat, pusing, lemas, dan beberapa Di tamu itu Malahan kolaps.
“Mereka mengira Bisa Jadi Lantaran Konsumsi atau kurang minum. Tapi Setelahnya ada pemeriksaan Lebih Jelas Di berbagai pihak, muncul satu fakta penting. Hostel itu punya riwayat infestasi serangga, tepatnya bedbugs alias kutu kasur. Ini adalah serangga kecil yang suka hisap darah,” kata dia.
“Kalau digigit, memang gantalnya itu bisa bikin Anda menggaruk seperti Di merawat kenangan pahit ya. Tapi, sekali lagi, bedbugs ini tidak pernah menyebabkan muntah, pingsan, diare parah, kolaps, apalagi kematian. Didalam Sebab Itu bukan serangganya yang berbahaya, tapi cara membasminya,” dia membeberkan.
Diduga Lantaran Pembasmian Kutu Kasur Didalam Insektisida Kuat
Setelahnya Itu, dr Erta membeberkan bahwa hostel itu kemungkinan melakukan pembasmian kutu kasur Didalam cara yang tidak aman dan tidak tepat.
“Nah, inilah masalah besarnya ya. Hostel tersebut diduga melakukan fumigasi menggunakan insektisida yang sangat kuat. Banyak tempat murah itu menggunakan bahan kimia, golongan organofosfat atau karbamat. Contohnya itu diklorfos, melation, chloropyrifos, atau karbaril,” kata dia.
“Nah, ini adalah insektisida yang sebenarnya tidak boleh digunakan sembarangan Di ruangan tertutup. Kalaupun mau digunakan Di ruangan, ya ruangannya itu sebaiknya ventilasinya bagus dan harus dikosongkan Pada tiga hari.
dr. Erta lantas menjelaskan dampak Pada bahan kimia itu terhirup Didalam manusia Di Di ruang tertutup. Dia mengatakan bahwa gejalanya sangat khas.
“Dampaknya bagaimana kalau sampai terhirup? Kalau misalnya terhirup, Di konsentrasi tinggi, organophosphat ini langsung bekerja menyerang sistem saraf, memblokir enzim yang dibutuhkan tubuh Untuk mengatur nafas,” ujar dia.
“Gejalanya itu khas, muntah terus-menerus, air liurnya berlebihan, keringat dingin, pupil mengecil, pusing, ototnya berkedut, kejang, dan akhirnya ada gagal nafas akut. Itu sebabnya seseorang itu bisa tidak bangun lagi, bukan Lantaran diare, tapi Lantaran paru-parunya itu berhenti bekerja,” dia menegaskan.
Sempat Ditangani Medis, tapi Mau Tak Mau Kembali Hingga Penginapan
Di kronologis yang diungkap Didalam Daily Mail, Deqing sempat diperiksa Di sebuah klinik Di Canggu. Tetapi, dia memilih Untuk kembali Hingga penginapan Lantaran tidak Memiliki uang Untuk biaya Perawatan Medis.
“Yang menyedihkan adalah korban tersebut sebenarnya sempat dibawa Hingga Ahli Kebugaran malam Sebelumnya. Tetapi, Lantaran dia tidak bisa membayar biaya Perawatan Medis, dia dipulangkan,” kata dr Erta.
“Padahal Untuk pasien Didalam Tanda-Tanda keracunan seperti itu, langkah paling penting yang bisa dilakukan Ahli Kebugaran adalah Memberi infus, oksigen, cuci lambung kalau perlu, dan antidotum seperti atropin Untuk keracunan organofosfat,” ujar dia lagi.
“Malahan, kalau Ahli Kebugaran hanya menahan pasien semalam Untuk observasi, Memberi cairan, dan memastikan dia tidak kembali Hingga ruangan yang penuh racun itu, besar kemungkinan pasien ini masih hidup Di hari ini. Tapi, Lantaran tidak ada asuransi, tidak ada dana, tidak ada sistem perlindungan turis yang wajib, dia dipaksa kembali Hingga kamar. Dan kamar itu tanpa ia sadari adalah ruangan Didalam konsentrasi gas pestisida yang mematikan,” dia membeberkan.
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Video Minibus Wisatawan China Tabrak Pohon Di Bali, 5 Orang Tewas“
(fem/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Melihat Tanda-Tanda Turis China Meninggal Di Hostel Canggu, Ahli Kebugaran: Bukan Musibah, Ini Tragedi











