Kota Besar Nusantara (IKN) disorot media Foreign. Difokuskan kepada istana megah Ke Ditengah hutan, Tetapi diprediksi menjadi kota mati meski pun ada harapan Di warga.
“Ibu Kota Mutakhir Indonesia, Nusantara, sebuah proyek utopis, seolah muncul begitu saja Ke Ditengah kehampaan. Ke Di hutan lebat, sebuah jalan raya besar tiba-tiba muncul Ke Antara pepohonan, mengarah Ke sebuah istana yang Ke puncaknya terdapat burung garuda bersayap berkilau Ke bawah matahari khatulistiwa. Tetapi, Ke Antara deretan gedung futuristik, Perjalanan Kaki besar Nusantara tampak sepi, hanya ada beberapa tukang kebun dan segelintir turis Di rasa ingin tahunya.”
Itu adalah kalimat pembuka Di The Guardian Di artikel berjudul Indonesia’s New Capital, Nusantara, in Danger of Becoming A ‘Ghost City’. Artikel itu ditayangkan Selasa (29/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artikel tersebut dilengkapi Di foto wisatawan Lagi berpose Di latar patung instalasi sayap yang terletak Ke plaza Taman Kusuma Bangsa, yang berada tepat Ke Di kompleks Istana Garuda (kantor Ri) Ke kawasan inti pemerintahan IKN.
Artikel itu juga menyebut bahwa Setelahnya tiga tahun diluncurkan Dari mantan Ri Joko Widodo, kini IKN justru dibayangi kekhawatiran menjadi kota hantu. Pada itu, Jokowi menyebut pembangunan IKN Untuk menggantikan Jakarta yang dilanda polusi berat, penduduknya terlalu padat, dan Berpotensi Untuk tenggelam.
“Ke bawah Ri Prabowo Subianto, yang menjabat Sebelum Oktober lalu, pendanaan Negeri Untuk proyek ibu kota Mutakhir telah anjlok lebih Di setengah, Di 2 miliar pound sterling Ke 2024 menjadi 700 juta pound sterling Ke 2025. Tahun Di, pemerintah Menyediakan Dana Untuk IKN sebesar 300 juta pound sterling, sepertiga Di jumlah yang diminta. Penanaman Modal Asing swasta juga turun lebih Di 1 miliar pound sterling Di target,” pernyataan Di artikel itu.
Di artikel itu juga disebutkan bahwa Prabowo, sebagai sosok yang belum pernah Melakukan Kunjungan Ke IKN Setelahnya menjadi Ri, juga diam-diam menurunkan status Nusantara menjadi “ibu kota politik” Ke Mei. Prabowo Setelahnya Itu Memperkenalkan kepada publik Ke September.
Pada ini, 2.000 pegawai negeri dan 8.000 pekerja konstruksi tinggal Ke Nusantara, jauh Di target 1,2 juta orang Ke 2030. Blok apartemen, gedung kementerian, Puskesmas, jalan, sistem air, dan bandara telah dibangun.
Herdiansyah Hamzah, pakar hukum tata Negeri Di Universitas Mulawarman Ke Kalimantan Timur, mengatakan IKN sudah menjadi kota hantu dan penetapan ibu kota politik tidak Memperoleh makna Di hukum Indonesia.
“Ibu kota Mutakhir bukan prioritas Untuk Prabowo,” katanya. Secara politis, ia tidak mau IKN mati, tetapi Ke Pada bersamaan juga tidak ingin IKN hidup.
Walaupun ada penundaan dan penurunan, mereka yang terlibat Di proyek tersebut, yang secara resmi dikenal sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), tetap optimistis.
“Ri [Prabowo] mengatakan kepada saya, ‘Ini komitmen saya Untuk melanjutkan dan menyelesaikannya Justru lebih cepat,'” kata Basuki Hadimuljono, kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Di kantornya yang menghadap Ke ibu kota Mutakhir.
Basuki juga memastikan bahwa laporan tentang perlambatan konstruksi dan kurangnya kemauan politik adalah tidak benar.
“Pendanaan ada, komitmen politik ada. Mengapa kita harus meragukannya? Pendanaan telah dialokasikan kembali, bukan dipotong,” kata Basuki lagi masih Di artikel tersebut.
Di artikel itu, The Guardian menemui pemilik toko dan pekerja bangunan Ke IKN. Mereka sama-sama mengatakan bahwa IKN mulai sepi, tidak seramai dulu.
Kelompok Adat Balik
Untuk Kelompok adat Balik, yang tinggal Ke Disekitar Sungai Sepaku, kurang Di 20 km Di lokasi, pembangunan IKN berdampak cukup nyata. Arman, seorang petani dan nelayan lokal, mengatakan bahwa Bencana Alam Lebihterus parah Sebelum instalasi pengolahan air dibangun Ke Sungai Sepaku.
Efek dominonya, hasil panen turun hingga setengahnya. Janji pemerintah bahwa instalasi Mutakhir itu Akansegera menyediakan air bersih tidak pernah terwujud.
“Air itu hanya Masuk Ke IKN,” ujarnya.
Dia bilang bahwa puluhan keluarga Ke suku Balik tidak lagi bisa Membahas air langsung Di sungai Sebab tercemar dan keberadaan bendungan Mutakhir.
Meski begitu, komunitas Balik tetap berharap IKN berhasil dan terus hidup. Mereka berharap kota Mutakhir itu bisa membawa lebih banyak perhatian Pada Kearifan Lokal Global Balik dan Wisata Internasional Ke Area mereka.
“Kalau proyek ini berhenti, kami kehilangan segalanya, tetapi kalau terus berjalan tanpa melibatkan kami, kami juga kehilangan,” kata dia.
Clariza, seorang pengunjung Di pulau tetangga Sulawesi, menyampaikan pujian Untuk IKN.
“Rasanya seperti Singapura. Bersih, modern, seperti sesuatu yang mustahil Ke Ditengah hutan,” kata dia.
Ia juga berharap Nusantara dapat membantu menggeser pusat kekayaan Indonesia Di Pulau Jawa, yang Di ini mendominasi politik dan kekuasaan Negeri.
“Untuk kami yang tinggal Ke Area timur, terasa lebih terpusat kalau ibu kota berada Ke sini,” ujarnya.
“Tapi juga terasa aneh dan sepi. Belum ada siapa-siapa Ke sini,” dia menambahkan.
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Video: Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Asap Hitam Membubung“
(fem/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: IKN Disorot Media Foreign, Disebut Berpotensi Untuk Karena Itu Kota Hantu











