Bandung –
Pekerja wisata berencana Melakukan Keluhan Masyarakat Ke Didepan Gedung Sate, Bandung Ke Senin (25/8/2025). Unjuk Rasa itu menjadi lanjutan unjuk rasa menolak larangan study tour.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Setiawan sudah mengetahui Ide Unjuk Rasa unjuk rasa itu. Dia melarang massa Unjuk Rasa pekerja sektor jasa Perjalanan Hingga Luarnegeri mulai Untuk pemandu wisata, sopir Kendaraan Angkutan Umum hingga pelaku Pelaku Ekonomi Kecil yang tergabung Untuk Solidaritas Pekerja Perjalanan Hingga Luarnegeri Jawa Barat (SP3JB) Sebagai membawa Kendaraan Angkutan Umum Di Melakukan unjuk rasa Ke Didepan Gedung Sate.
Jelang Unjuk Rasa itu, Rudy menegaskan polisi Berencana mengutamakan Keselamatan dan ketertiban Komunitas Ke Di tetap melindungi hak Komunitas Untuk menyampaikan pendapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita diwajibkan Sebagai melindungi setiap Komunitas Untuk menyampaikan pendapat, ini sudah diatur Dari undang-undang. Yang saya tidak setuju dan tidak diperbolehkan adalah melakukan unjuk rasa yang membawa peralatan yang mengganggu Keselamatan dan ketertiban,” kata Rudy, dikutip Untuk detikjabar, Minggu (24/8/2025).
Larangan tersebut dikeluarkan Setelahnya Pengalaman Hidup Unjuk Rasa Ke 21 Juli lalu, ketika massa SP3JB membawa banyak Kendaraan Angkutan Umum Hingga Ditengah kota dan menutup sejumlah ruas jalan, termasuk Flyover Pasupati, Agar memicu kemacetan parah.
“Konsepnya kita melindungi unjuk rasa tapi tidak merugikan Komunitas. Dari sebab itu, saya pastikan besok tidak ada Kendaraan Angkutan Umum masuk. Termasuk Kendaraan Angkutan Umum yang katanya hanya Sebagai mengantar, itu pun tidak ada. Lantaran kemarin kan satu Kendaraan Angkutan Umum hanya diisi dua-tiga orang. Nggak ada lagi sekarang,” ujarnya.
Rudy mengatakan kepolisian Berencana Membahas langkah tegas Didalam melakukan penyekatan Dari Untuk Area asal peserta Unjuk Rasa. Ia memastikan seluruh jajaran kepolisian Area hingga polres harus mencegah keberangkatan Kendaraan Angkutan Umum Di Bandung.
“Nggak ada, sama sekali harus blocking, termasuk juga Ke Area, kapolres harus berhasil tidak memberangkatkan Kendaraan Angkutan Umum ini. Silakan mau naik angkot, Kendaraan Pribadi pribadi, silakan. Tapi busnya tinggal, Lantaran Kendaraan Angkutan Umum bukan Sebagai unjuk rasa, gitu logikanya,” kata dia.
Rudy menambahkan, kepolisian tidak Berencana terkecoh lagi seperti Di Unjuk Rasa Sebelumnya. Menurutnya, tugas utama polisi adalah menjaga kepentingan publik agar Kegiatan warga tidak terganggu.
“Saya ngotot, nggak terkecoh lagi seperti kemarin. Kita bela Komunitas, enggak ada Jawa Barat macet, Bandung macet gara-gara tanggal 25. Nggak ada Kendaraan Angkutan Umum masuk, stop semuanya. Kalau orangnya mau masuk, silakan jalan kaki,” ujar Rudy.
detikjabar telah Berusaha mengkondisikan SP3JB soal Unjuk Rasa besok. Tetapi hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban Untuk Herdis Subarja selaku koordinator SP3JB.
Alasan Study Tour Dilarang
Melewati Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Barat Nomor: 42/PK.03.04/KESRA, Dedi Mulyadi melarang study tour atau kegiatan sejenis Hingga luar Provinsi Jawa Barat. Ia juga melarang outing kelas atau atau kegiatan lain yang berbiaya tinggi.
Ke SE itu juga dijelaskan bahwa study tour dan kegiatan sejenis boleh dilaksanakan siswa Jabar jika dilaksanakan Ke Provinsi Jabar. Lokasi study tour dibatasi Ke pusat ilmu pengetahuan, perguruan tinggi, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal.
Ke Di Itu, study tour dan kegiatan sejenis wajib bertujuan membentuk karakter siswa serta Memperbaiki wawasan Pembelajaran. Sebelumnya bisa melaksanakan study tour dan yang sejenisnya, Dedi mengharuskan sekolah melapor dan Merasakan persetujuan Untuk Alat Area setempat sesuai Didalam kewenangannya.
***
Selengkapnya klik Ke sini.
(fem/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pekerja Wisata Unjuk Rasa Ke Gedung Sate Besok, Keluhan Masyarakat Larangan Study Tour











