Jakarta –
Proses penilaian ulang status UNESCO Internasional Geopark (UGG) Kaldera Toba Merasakan awal yang menggembirakan. Dua asesor Bersama UNESCO, yakni Prof. Jose Brilha Bersama Portugal dan Dr. Jeon Yongmun Bersama Korea Selatan, Memberi kesan positif Sesudah Melakukan Kunjungan Hingga empat titik geosite utama Hingga kawasan Danau Toba.
Di Selasa (22/7/2025), Skuat asesor menyambangi Sipinsur, Hutaginjang, Taman Eden 100, dan Sibaganding. Keempat lokasi itu dinilai Memiliki pengelolaan yang baik dan Menunjukkan upaya serius Di menjaga warisan geologi dan lingkungan.
“Bersama keempat geosite yang didatangi hari ini (kemarin, red), Bersama Sipinsur hingga GIC (Geopark Information Centre), Alhamdulillah masih Merasakan nilai yang sangat bagus. Tetapi, kita masih perlu mendalami beberapa hal mengenai geologi Hingga setiap geosite,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Wisata Internasional Sumatera Utara, Yuda Pratiwi Setiawan, Hingga Parapat, Simalungun, Rabu (23/7), seperti dikutip Bersama detiksumut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya memuji, para asesor juga Memberi sejumlah masukan strategis kepada pemerintah Lokasi dan lembaga Yang Berhubungan Bersama. Saran-saran tersebut menjadi bekal penting Bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, pemerintah kabupaten Hingga kawasan Danau Toba, serta para pengelola Geopark Bagi terus memperbaiki dan memperkuat manajemen kawasan.
Nilai Perbaikan Bersama Skuat Asesor UNESCO Bagi Geopark Toba
Yuda menegaskan bahwa masukan tersebut Akansegera menjadi pendorong Di memperkuat kerja sama lintas sektor-baik Bersama sisi geologi, Pelatihan, konservasi, hingga pemberdayaan Komunitas lokal.
“Tentu kita belum sempurna Di mengelola, masih ada kekurangan Hingga sana sini, tetapi kita terus berbenah, memperbaiki diri, ini (menjadi Pada UNESCO Internasional Geopark) salah satu upaya kita Meningkatkan pengelolaan Kaldera Toba),” ujar Yuda.
Yuda membeberkan bahwa satu masukan Jose Brilha yaitu memperkuat perlindungan Pada warisan geopark seperti formasi bebatuan, lokasi bersejarah, dan material geologi lainnya. Malahan menurutnya Wisata Internasional merupakan bonus Di menjaga geopark.
“Inti Bersama geopark adalah bagai mana kita menjaga warisan ini semua, menjaga formasi bebatuan yang berharga, material, sejarahnya Supaya bisa kita wariskan Hingga anak cucu, Wisata Internasional itu bonus,” kata Yuda menirukan Jose Brilha.
Lanjutnya, Skuat asesor Geopark Kaldera Toba itu melanjutkan kunjungannya Hingga Samosir Di lain Huta Sialagan, SMKN 1 Simanondo, Huta Raja da Sigulati.
Skuat lantas Di Hingga Kabupaten Karo Bagi meninjau Simalem Resort, Air Terjun Sipisopiso, Tongging, dan berakhir Hingga Silalahi.
Penilaian itu merupakan Pada Bersama siklus evaluasi UNESCO setiap empat tahun sekali Pada geopark yang telah berstatus UGG. Kaldera Toba Merasakan pengakuan sebagai UNESCO Internasional Geopark Di 2020, berkat kekayaan geologi Bersama letusan supervulkanik ribuan tahun silam yang membentuk danau terbesar Hingga Asia Tenggara tersebut.
Sayangnya, Di 2023, Kaldera Toba Merasakan kartu kuning alias peringatan Bersama UNESCO Yang Berhubungan Bersama sejumlah hal. Kaldera Toba diberi waktu Bagi melakukan perbaikan.
Bersama respons positif Bersama asesor, harapan pun tumbuh bahwa Kaldera Toba Akansegera mempertahankan status UNESCO-nya, sekaligus terus tumbuh sebagai destinasi wisata berbasis Pelatihan dan Ketahanan.
***
Selengkapnya klik Hingga sini.
(fem/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 4 Geosite Kaldera Toba Tuai Pujian, Langkah Awal Revalidasi UNESCO Menjanjikan











