Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya buka suara Yang Berhubungan Di mahalnya tiket pesawat Di Indonesia. Foto/MPI/Annastasya Ryzkia
Pembantu Kepala Negara Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Di Negeri (Menko Marves) Luhut Binsa Pandjaitan mengatakan, tingginya tiket penerbangan Di Indonesia merupakan dampak Di adanya peningkatan biaya operasi pesawat terbang.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya buka suara Yang Berhubungan Di mahalnya tiket pesawat Di Indonesia. Ia mengatakan, upaya penanganan mahalnya tiket pesawat Di Tanah Air masih Di proses mengingat banyaknya pihak yang terlibat Di upaya penekanan ini.
“Semuanya masih Di pembahasan, Di Sebab Itu belum selesai. Sebab ketika berbicara komponen kenapa tiket (pesawat) mahal, itu melibatkan berbagai kementerian,” ungkap Nia Di Weekly Brief With Sandi Uno Di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024).
Nia mengatakan, Kemenparekraf sendiri sudah membentuk satgas Sebagai menekan mahalnya harga tiket pesawat Di Indonesia. Akan Tetapi, penanganan ini masih berproses.
Nia juga menjelaskan, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan Di penanganan ini, Di antaranya persoalan biaya Ppn.
“Yang jelas sudah ada penugasannya (penurunan tiket pesawat), sudah ada timnya. Tapi kan ini tetap Di bawah Kemenko Marves,” jelas Nia.
“Tidak hanya 1-2 sektor yang terlibat, ini kan besar banget. Ada Aturan Pembelian Barang Di Luar Negeri Sebagai sparepart-nya, soal Ppn PPN-nya, Ppn Di bandara. Di Sebab Itu Sebagai progres masih berproses,” lanjutnya.
Nia mengatakan, Kemenparekraf Akansegera terus ikut Melakukanupaya menekan mahalnya harga tiket pesawat Di Indonesia. Menurutnya, mahal harga tiket pesawat Di Indonesia juga Akansegera berdampak Di sektor Perjalanan Di Luarnegeri Supaya perlu ditangani Di sigap.
“Bagaimana pun yang namanya komponen tiket itu adalah komponen yang persentasenya hampir 40 persen Di kegiatan Perjalanan Di Luarnegeri,” jelas Nia.
Sebagai informasi, Di ini pemerintah melakukan evaluasi Di operasi biaya pesawat. Cost Per Block Hour (CBH) yang merupakan komponen biaya operasi pesawat terbesar masih perlu diidentifikasi rincian pembentukannya.
Salain itu, pemerintah juga Akansegera mengkaji Kemungkinan pemberian insentif Ppn Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Sebagai beberapa destinasi prioritas.
(tsa)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tanggapan Kemenparekraf soal Harga Tiket Pesawat Indonesia Termahal Kedua Di Dunia