Biaya pelatihan model AI bisa mencapai USD1 miliar (Rp16 triliun) Lantaran sangat rumit. Foto: ist
Hal itu disampaikan CEO Anthropic Dario Amodei Untuk podcast In Good Company. Menurutnya, model AI yang Untuk dikembangkan Di ini dapat menelan biaya pelatihan hingga USD1 miliar.
Model seperti ChatGPT-4o sekarang hanya menghabiskan USD100 juta (Rp1,6 triliun). Tetapi dia Mengantisipasi biaya pelatihan model bahasa tersebut Akansegera naik menjadi USD10 miliar atau Malahan USD100 miliar Untuk tiga tahun Di Didepan.
“Itu Akansegera terjadi Di 2025, 2026, Bisa Jadi 2027. Lantaran peningkatan Metode terus berlanjut, dan peningkatan chip terus berlanjut.”
Dario menyebutkan angka-angka ini ketika ia Merundingkan perkembangan AI Bersama kecerdasan buatan generatif (seperti ChatGPT) Di kecerdasan buatan umum (AGI).
Artificial General Intelligence (AGI) adalah Prototipe kecerdasan buatan yang Dikatakan lebih canggih daripada Ai (AI). Bisa dibilang AI yang dapat berpikir seperti manusia, atau Malahan lebih cerdas Bersama manusia.
“Tidak Akansegera ada satu titik Di mana kita tiba-tiba mencapai AGI. Sebagai Alternatif, itu Akansegera menjadi perkembangan bertahap Di mana model membangun berdasarkan perkembangan model Sebelumnya Itu, seperti halnya seorang anak manusia belajar,” ungkapnya.
“Karena Itu, jika model AI tumbuh sepuluh kali lebih kuat setiap tahun, kita dapat secara rasional mengharapkan Alat keras yang diperlukan Untuk melatihnya menjadi setidaknya sepuluh kali lebih kuat juga. Karena Itu, Alat keras bisa menjadi pendorong biaya terbesar Untuk pelatihan AI,” beber Dario.
Di 2023, ChatGPT butuh lebih Bersama 30.000 GPU Untuk beroperasi. Di 2023 juga ada lebih Bersama 3,8 juta GPU dikirim Di pusat data.
Bersama chip AI B200 terbaru Nvidia yang harganya Di USD30.000 hingga USD40.000, dapat disimpulkan bahwa angka USD1 miliar Untuk melatih AI adalah masuk akal.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Biaya Melatih AI Seperti ChatGPT Tembus Belasan Triliun dan Energi Listrik Setara Jutaan Tempattinggal