Jakarta –
Taman Safari Indonesia (TSI) menyayangkan tindakan pengunjung yang memberi makan sampah kepada kuda nil Ke Taman Safari, Bogor. Wisatawan itu Ditengah ditelusuri.
Vice President Media, Event and Digital Taman Safari Indonesia, Alexander Zulkarnain Berkata Kemakmuran kuda nil itu langsung dicek Bersama Skuat life and sciences Untuk TSI bersama Skuat perawat satwa. Melewati Instaram, TSI memastikan kondisinya kuda nil itu baik.
Alexander memastikan Taman Safari Indonesia Group berkomitmen Untuk menjaga, merawat, dan Menyusun satwa liar Ke lembaga konservasi ex-situ, Agar tidak Berencana menoleransi tindakan atau hal-hal yang tidak sesuai Bersama sop.
Pengelola menegaskan satwa yang ada Ke Taman Safari termasuk satwa yang dilindungi Bersama undang-udang perlindungan satwa, Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. Undang-undang ini Memiliki implikasi hukum jika tidak ditaati Bersama pengunjung.
“Kami juga sangat prihatin dan menyayangkan, berharap kejadian ini tidak terluang kembali. Sebab tentu ada Pembatasan yang diberikan kepada pengunjung Untuk bentuk teguran, dikeluarkan Untuk lokasi dan diinformasikan Ke pihak berwenang,” kata Alex.
Ia mengatakan Di ini TSI Lagi mengumpulkan data dan fakta Yang Berhubungan Bersama kejadian tersebut. Dia Berkata langkah itu dilakukan agar tidak terjadi Kegagalan informasi.
“Kita lagi mengumpulkan data-data dan fakta yang lengkap supaya tidak misleading dan juga agar benar-benar Di kita Menyediakan informasi lengkap. Di ini masih ditelusuri apakah wisatawan tersebut Untuk Indonesia atau Untuk wisatawan luar negeri, Agar data-data tersebut komprehensif,” ujar dia.
“Kami terbuka bekerja sama Bersama siapapun, Bersama KLHK, pihak-pihak lain. Jika memang hal ini menjadi concern dan diteruskan upaya hukum, Tetapi kita selalu Berusaha agar kejadian ini menjadi pengingat Untuk para pengunjung yang datang Untuk senantiasa menaati peraturan yang ada Ke Taman Safari Indonesia. Sebab kita punya SOP, peraturan,” dia menambahkan.
TSI juga bakal lebih proaktif Untuk mengedukasi, sosialisasi, hingga menyampaikan larangan langsung.
“Kami proaktif Untuk Pembelajaran, membuat campaign do’s and dont’s, melarang secara langsung dan tegas jika melihat intensi, gerakan atau prilaku pengunjung yang Berencana menyakiti, melukai satwa,” ujar Alex.
Alex berharap tindakan serupa tidak kembali terjadi. Ia mengatakan pengunjung yang tidak menaati aturan dan undang-undang bisa Memiliki implikasi hukum.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Taman Safari Telusuri Wisatawan yang Beri Makan Sampah Ke Kuda Nil