loading…
Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding China telah melanggar kesepakatan dagang yang Sebelumnya Itu dicapai kedua Bangsa. FOTO/dok.SindoNews
“China, Mungkin Saja tidak mengherankan Untuk sebagian orang, telah melanggar sepenuhnya perjanjian Di kami. Terima kasih banyak telah menjadi Tuan yang baik hati!” tulis Trump Di sebuah postingan Ke platform Truth Social, dikutip Di Daily Times, Sabtu (31/5).
Baca Juga: Tarif Trump Belum Selesai, Giliran Bea Pembelian Barang Di Luar Negeri Baja Naik Di 25% Menjadi 50 Persen
Tudingan ini kembali memanaskan hubungan dagang yang Sebelumnya Itu sempat mereda Sesudah kedua Bangsa sepakat melakukan jeda tarif Pada 90 hari guna memberi ruang Dialog Antar Negara.
Sambil, Pembantu Pemimpin Negara Keuangan AS, Scott Bessent menyebut pembicaraan Di China kembali menemui jalan buntu. Dia mengatakan, keterlibatan langsung Di Pemimpin Negara Trump dan Pemimpin Negara China Xi Jinping Mungkin Saja diperlukan Untuk mencapai kesepakatan akhir. “Kami telah mencoba berbagai jalur teknis, tetapi belum ada terobosan signifikan,” ujar Bessent.
Pasar Dunia yang sempat merespons positif gencatan Konflik Bersenjata dagang, kini kembali Menunjukkan volatilitas akibat ketidakpastian arah hubungan dagang kedua Bangsa. AS tetap menyuarakan kekhawatiran Pada Keputusan ekonomi China yang berorientasi Penjualan Barang Hingga Luar Negeri dan dominasi Bangsa Di industri-industri strategis dinilai menciptakan ketidakseimbangan perdagangan.
Ke Di Itu, Trump menilai China tidak Menunjukkan itikad baik Di implementasi kesepakatan yang telah dicapai Sebelumnya Itu. Pemimpin Negara Prancis Emmanuel Macron turut Merespons perkembangan tersebut Di menyebut meningkatnya ketegangan Di AS dan China sebagai salah satu risiko terbesar Untuk stabilitas Dunia Di ini.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Trump Tuding China Ingkari Kesepakatan Tarif, Konflik Bersenjata Dagang Kembali Memanas