loading…
Strava resmi merilis data pelari Indonesia jelang JRF 2025, Membeberkan fakta kontradiktif: Boomer mencatat jarak Berlari terjauh (>20km), Sambil Gen Z (14km) memimpin Gaya Berlari sosial. Foto: Strava
Langkah ini menandai penetrasi pasar (market penetration) resmi pertama Strava Hingga ajang Berlari besar Di Asia Tenggara, sinyal kuat atas fokus ekspansi perusahaan Di kawasan ini.
Bersamaan Bersama pengumuman kemitraan, Strava merilis aset data Intel (data assets) yang membedah Gaya Kegiatan pelari Di Indonesia Di tiga bulan terakhir (Juli–September 2025).
Rilis data ini dinilai sebagai langkah strategis Sebagai memperkuat posisi tawar dan relevansi platform Di pasar domestik yang kian Bersaing.
Membedah Data: Aset Intel Strava Di Indonesia
Data yang dirilis Strava Menyediakan gambaran demografis yang krusial Bagi para pemangku kepentingan Di industri Aktivitasfisik. Akan Tetapi, angka-angka ini mewakili subset Pemakai yang secara sukarela melacak Kegiatan mereka Di Strava, bukan representasi Pertumbuhan umum Indonesia. Ini adalah data Bersama segmen pasar yang sudah engaged secara digital.
Berikut adalah temuan utama Bersama data internal Strava:
Disparitas Jarak Generasional: Data Menunjukkan rata-rata jarak Berlari mingguan Pemakai Indonesia adalah 16 kilometer. Akan Tetapi, terjadi disparitas signifikan antar-generasi. Generasi Boomer mencatatkan jarak rata-rata terjauh, yakni lebih Bersama 20 kilometer per minggu. Sebagai Alternatif, Gen Z mencatatkan rata-rata 14 kilometer per minggu.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Boomer Berlari 20km, Gen Z Cuma 14km!











