Wacana pemerintah yang Berencana memangkas Dukungan Pemerintah BBM Ke 2025, dinilai masih perlu pertimbangan. Foto/Dok
“Banyak faktor yang mempengaruhi bengkaknya Dukungan Pemerintah BBM Agar Wacana itu masih perlu ditimbang, apakah Berencana sangat mempengaruhi beban keuangan Bangsa Di Didepan atau tidak,” jelas Sugeng Untuk keterangan resminya, dikutip Munggu (2/6/2024).
Pasalnya, lanjut Sugeng, Di ini Indonesia terkena double hit (pukulan ganda). Di antaranya Kurs Mata Uang Idr Di Kurs Mata Uang Amerika yang jatuh Di angka 16 ribuan, serta nilai Perdagangan Masuk Negeri Energi mentah maupun BBM yang diprediksi Berencana naik.
“Di ini, Indonesia Merasakan pukulan ganda sekaligus, yaitu Kurs Mata Uang Idr yang terus turun Di Kurs Mata Uang Amerika, serta nilai Perdagangan Masuk Negeri Energi mentah maupun BBM yang Berencana terus naik sebagai dampak Di Politik Global Internasional,” urainya.
Karenanya, Sugeng berpendapat, ada 3 aspek yang harus diperhatikan mengenai Harga Bahanbakar Minyak. Pertama, adalah kemampuan atau daya beli Kelompok. Kedua, kemampuan keuangan Bangsa .
“Dan ketiga, jangan salah, kemampuan juga BUMN yang Memperoleh penugasan,” tegasnta.
Diakui Sugeng, dirinya memang sepakat apabila Di Didepan Dukungan Pemerintah energi lambat laun Berencana dikurangi. Tetapi demikian, berbagai pertimbangan harus dipikirkan secara matang. Salah satu cara Untuk Mengurangi Dukungan Pemerintah ini adalah Di penyaluran yang tepat sasaran.
” Dukungan Pemerintah energi ini cepat atau lambat memang harus kita kurangi. Bukan dihapus. Mengurangi Di cara apa? Di penyaluran BBM subsidinya tepat sasaran. Itu juga sudah Mengurangi volume,” urainya.
Di sisi lain, Sugeng meminta Pertamina sebagai BUMN yang ditunjuk Untuk persoalan Migas, Untuk bisa menaikkan lifting atau produksi Energi siap pakai Untuk negeri yang bisa melebihi angka 60%. “Hal itu Sebab target lifting migas 630 ribu barel per hari Di ini belum tercapai,” tutupnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Beban Keuangan Bangsa Disebut Terkena Pukulan Ganda Sekaligus, Apa Itu?