Viral Bule Ngamuk Ditegur Pecalang, Rupanya Mau Masuk Area Suci Pura Besakih

Turis wanita berambut pirang viral lantaran ngamuk-ngamuk Di ditegur pecalang. Rupanya, dia mau masuk Hingga area suci Ke Pura Besakih.

Video turis bule yang marah-marah itu pun viral Ke media sosial (medsos). Di video berdurasi 1 menit 11 detik itu, terlihat si bule tampak ditegur Setelahnya memaksa masuk Hingga area suci Ke pura terbesar Ke Bali.

Seorang pria lokal berpakaian adat Bali yang berkedudukan sebagai pecalang lantas meminta perempuan Asing itu Sebagai respek Di umat Hindu yang Lagi beribadah.

Bule Didalam tato Ke punggungnya itu sempat berdebat Didalam pria lokal tersebut. Kebugaran pura Di itu tampak ramai. Lamat-lamat, terdengar pula suara gamelan Didalam area pura.

Unjuk Rasa bule perempuan yang hendak menerobos masuk area suci Ke Pura Besakih itu sontak menuai pro kontra Didalam warganet. Belum diketahui kapan kejadian dan video tersebut diambil.

Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha belum mengetahui secara pasti Yang Berhubungan Didalam video viral tersebut. Tetapi, dia menegaskan wisatawan tidak diperbolehkan masuk Hingga area suci Pura Besakih.

Menurutnya, tindakan sang pecalang yang melarang masuk bule Hingga area suci Pura Besakih itu sudah benar.

“Sebagai masuk Hingga area suci Pura Agung Besakih ada aturan yang harus ditaati Didalam wisatawan,” kata Widiartha, Selasa (25/6/2024) malam.

Widiartha menerangkan hanya umat Hindu Didalam Pengganti adat sembahyang lengkap Didalam sarana persembahyangan yang boleh masuk Hingga area suci itu. Adapun, wisatawan hanya diperbolehkan Melakukan Kunjungan Hingga kawasan luar pura.

“Sebenarnya Di pembelian tiket, para wisatawan sudah diberikan pemahaman Hingga mana boleh dan Hingga mana tidak boleh. Mungkin Saja wisatawan tersebut ngeyel atau tidak tahu,” ujar Widiartha.

Ia mengaku telah meminta para pecalang yang bertugas Ke Pura Agung Besakih Sebagai menegur wisatawan yang hendak masuk Hingga area suci. Menurutnya, petugas juga perlu berargumen agar para pelancong paham Di aturan tersebut.

“Kami hanya ingin menjaga kesucian Pura Agung Besakih. Kalau kami biarkan, tentu wisatawan Berencana Lebihterus ngelunjak,” tutup Widiartha.

——-

Artikel ini telah naik Ke detikBali.