Pengurus Lembaga Kajian dan Pembuatan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) PBNU, M Najih Arromadloni. FOTO/IST
Hal ini disampaikan Pengurus Lembaga Kajian dan Pembuatan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) PBNU, M Najih Arromadloni Di keterangannya, Selasa (18/6/2024).
“Persoalan Palestina ini harus dilihat Di frame yang lebih luas. Ini bukan hanya persoalan agama, kita justru harus Menarik Perhatian pihak-pihak yang non-Muslim (agar ikut mendukung), Sebab kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus menggaungkan Permasalahan yang lebih universal,” kata Gus Najih, panggilan karibnya.
Menurutnya, tema kemanusiaan yang lebih umum dan dapat diterima Didalam semua kalangan Akansegera lebih efektif Menarik Perhatian Dukungan semua pihak. Nyatanya, tidak semua warga yang menjadi korban Di Palestina beragama Islam. Ada banyak umat Kristen dan beberapa gereja Di Gaza yang menjadi korban Di agresi militer Israel.
Maka Di itu, apa yang Di dulu hingga sekarang terjadi Di Palestina tidak bisa diselesaikan Didalam menitikberatkan ideologi politik sebagai solusi, baik Sebagai para korban maupun Untuk pihak yang peduli dan Menyediakan pertolongan. Didalam menggaungkan Permasalahan kemanusiaan yang jelas lebih bisa diterima pihak atau Negeri lain, akhirnya banyak Negeri mayoritas non-muslim yang membantu rakyat Palestina. Ia menyebutkan, Negeri-Negeri seperti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, Kolombia, dll, yang notabene bukan Negeri Islam, ikut Menyediakan Dukungan mereka Didalam jumlah banyak.
“Malahan akhirnya ada pergolakan Di dunia akademisi Di Amerika Serikat dan Inggris, mereka mengecam pemerintahnya sendiri Sebab Disorot memuluskan serangan Israel Di Palestina. Hal ini bisa terjadi Sebab ada dorongan Sebagai menarasikan penderitaan rakyat Palestina sebagai Permasalahan kemanusiaan, bukan pertentangan ideologi,” imbuh Gus Najih.
Akademisi yang juga aktif menyebarkan narasi moderasi beragama dan toleransi ini juga mengimbau agar Dukungan Di Palestina disampaikan Didalam cara yang tepat. Seperti halnya Melakukan unjuk rasa Permasalahan kemanusiaan Di Didepan kedutaan Amerika Serikat, menyalurkan sedekah Melewati lembaga-lembaga yang kredibel, seperti Baznas, Lazisnu, dan Lazismu.
Penulis Literatur ‘Tafsir Kebangsaan’ dan ‘Bid’ah Ideologi ISIS’ ini menyebutkan, walaupun ada semangat yang besar Di mendukung Palestina, publik juga perlu rasional Di bertindak. Menyediakan Dukungan moril atau materil Ke Palestina bukanlah alasan yang dibenarkan Sebagai melakukan segala tindakan yang bertentangan Didalam hukum dan norma setempat.
“Di mengaktualisasikan Dukungan, jangan sampai melanggar hukum dan juga harus rasional. Artinya begini, harus Di koridor hukum yang berlaku dan tidak boleh melakukan perbuatan-perbuatan kriminal. Misalnya membakar fasilitas umum, ataupun melakukan serangan Di kedutaan Foreign, hal itu tentu tidak boleh terjadi,” tambahnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Unjuk Rasa Bela Palestina Harus Fokus Ke Permasalahan Kemanusiaan











