Jakarta –
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mempunyai Wacana Menarik Perhatian Sebagai dunia Belajar Di ibu kota. Di Inisiatif 100 hari kerjanya, dia ingin perpustakaan dan museum Di Jakarta buka hingga pukul 23.00 WIB.
Pramono mengatakan langkah itu agar lebih banyak warga bisa belajar dan berkunjung Di luar jam kerja. Dia menyebut Wacana itu Berencana segera direalisasikan, Tetapi belum ada waktu pasti kapan Keputusan itu diterapkan.
“Perpustakaan Berencana kami buka sampai makan, Bisa Jadi jam 22.00 atau jam 23.00 WIB. Kita Berencana segera lakukan Sebab ini merupakan Pada Sebagai Menyediakan Belajar dan juga kesempatan kepada anak-anak yang membutuhkan,” kata Pramono seperti dikutip Di detiknews, Minggu (4/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pramono juga mengatakan peningkatan akses Ke fasilitas Belajar layaknya perpustakaan, taman, dan museum itu adalah Pada Di komitmennya Di Memperkenalkan keadilan sosial Di bidang Belajar.
“Yang kamu Berencana segera selesaikan adalah hal menyangkut taman, museum juga Berencana kami bukan tidak hanya sampai jam 17.00 sore, termasuk perpustakaan. Ini salah satu Pada Di keadilan Di bidang Belajar,” katanya.
Respons Positif Di Komunitas
Warga asal Cakung, Daniarti, begitu setuju Bersama Wacana museum dibuka hingga malam hari. Ia mengatakan anak-anak begitu senang Di berkunjung Ke museum.
“Setuju banget (buka sampai malam) Sebab anak-anak saya senang sekali Ke museum. Pernah tuh kami keasyikan sampai gak sadar udah mau jam 15.00 WIB dan langsung disuruh keluar Sebab udah mau tutup. Kalau museum buka sampai malam, kita bisa lebih leluasa,” ujar Daniarti.
Menurutnya, museum dapat menjadi salah satu tempat liburan yang edukatif. Agar, kata dia, anak-anak tak selalu mencari hiburan Di pusat perbelanjaan, seperti mal.
“Karena Itu nggak cuma Ke mal. Anak-anak suka belajar, kami sebagai orang tua juga senang. Wisata Belajar kayak gini justru lebih bermanfaat,” kata dia.
Senada, Angel, yang mengaku sering berkunjung Ke kawasan Kota Tua, mengatakan Wacana itu bisa membuat warga Jabodetabek bisa Melakukan Kunjungan Ke museum selepas jam kantor.
“Setuju banget. Seperti Di Museum Nasional, Di sana sudah buka sampai malam. Orang-orang yang kerja Di pagi sampai sore tetap bisa datang,” kata Angel.
Menurutnya, museum Di Jakarta Berencana ramai jika dibuka sampai malam hari. Terlebih, kata dia, museum Di ini sudah berteknologi canggih, Agar Berencana banyak dijadikan tempat Sebagai berkonten.
“Dulu saya pernah Ke museum malam Di Bandung, dan itu ramai banget. Di Jakarta pasti juga ramai, apalagi sekarang museum sudah canggih dan Karena Itu tempat konten juga Di sosmed,” ujar dia.
Lalu, Ninok, juga mengatakan hal yang sama jika ia setuju Bersama Wacana yang Berencana dilaksanakan itu. Harapannya agar Wacana tersebut bisa dilaksanakan secepatnya.
“Boleh saja buka sampai malam, tapi Bisa Jadi cukup Di akhir pekan dulu. Weekend itu waktunya orang keluar Tempattinggal, museum bisa Karena Itu pilihan hiburan yang positif,” katanya.
“Kita sebagai warga cuma bisa berharap Pak Pram beneran jalankan ini. Museum malam itu ide bagus buat kota kita,” imbuh dia.
SDM Hingga Pengawasan Di Perpustakaan Harus Ditingkatkan
Warga Jakarta bernama Resya, setuju Bersama ditambahnya jam operasional perpustakaan. Sebab ia kerap terkendala Bersama jam operasional yang singkat.
“Sangat setuju kalau rencananya gitu, apalagi kalau setiap hari sampai malam, tidak hanya weekend.
“Kadang kalau pulang kerja butuh healing, tapi Di tempat yang Damai, perpustakaan gini Karena Itu opsi. Selain weekend, kan cuma sampai sore saja (bukanya),” ujar dia.
Kendati demikian, ia juga menekankan Sebagai diperhatikannya Keselamatan perpustakaan jika beroperasi hingga malam hari. Samping Itu sumber daya manusianya juga perlu diperhatikan.
“Pengawasannya tentu, Keselamatan. Kalau malam kan agak rentan Sebab gelap, Bisa Jadi pencahayaannya diperhatikan, petugas yang patroli juga harus ada,” kata Resya.
“Soal petugas juga penting diperhatikan Sebab operasionalnya ditambah, jangan sampai petugas yang Karena Itu korban, pengaturan SDM-nya,” dia menambahkan.
Warga lainnya, Leta, begitu setuju mengingat banyak orang yang butuh ruang belajar ataupun ruang kerja hingga malam hari. Senada Bersama Resya, Leta juga mengingatkan Sebagai pengawasan hingga penataan layanannya harus diperhatikan.
“Kalau makam harus lebih diawasi lagi, takutnya lebih ramai malam hari. Kalau ramai, kurang kondusif menurut aku. Kalau dikondisiin lagi kayaknya biar orangnya nggak seramai ini,” ujar Leta.
(upd/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pramono Anung Mau Perpustakaan dan Museum Jakarta Buka Sampai Malam!











