Jakarta –
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) membeberkan dua penyebab peningkatan signifikan jumlah wisatawan asal China yang berkunjung Di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Di April 2025. Apa saja?
Plt. Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh mengatakan penyebab pertama kenaikan jumlah kunjungan wisatawan China Di Labuan Bajo itu adalah promosi.
“Kunjungan wisatawan China Di Labuan Bajo tinggi Di April lalu Lantaran beberapa faktor. Yang pertama adalah Lantaran promosi destinasi Labuan Bajo yang dilakukan baik Didalam Kemenpar (Kementerian Perjalanan Di Luarnegeri) maupun pelaku industri Perjalanan Di Luarnegeri,” kata Frans, Senin (30/6/2025).
Lalu, penyebab kedua adalah Akses Mudah menjadi pemicu meningkatnya kunjungan. Terbukanya rute penerbangan langsung Didalam Kuala Lumpur dan Singapura turut Memperbaiki mobilitas wisatawan mancanegara, termasuk Didalam China.
“Kedua adalah Lantaran terbukanya akses penerbangan langsung Didalam Kuala Lumpur dan Singapura Di Labuan Bajo,” kata Frans.
Dia mengatakan dua kota tersebut menjadi hub pergerakan wisatawan internasional Didalam berbagai Negeri.
“Singapore dan Kuala Lumpur Di ini menjadi hub Bagi pergerakan wisatawan mancanegara termasuk Didalam China,” kata Frans.
Rute Malaysia-Labuan Bajo dilayani Didalam maskapai AirAsia Sebelum September 2024 Didalam frekuensi tiga kali per minggu. Sambil penerbangan langsung Didalam Singapura mulai beroperasi Sebelum Maret 2025 Didalam Jetstar Asia, Didalam dua kali penerbangan per minggu.
Sebelumnya Itu, BPOLBF melaporkan bahwa Di April 2025, wisatawan asal China mendominasi kunjungan Di destinasi superprioritas Labuan Bajo. Jumlahnya Justru melampaui wisatawan domestik.
“Di periode April 2025, Negeri China mendominasi tingkat kunjungan Didalam presentasi 28,6 persen,” ujar Frans Teguh.
Total kunjungan wisatawan Di bulan tersebut tercatat mencapai Di 42 ribu orang. Setelahnya China, jumlah kunjungan terbanyak datang Didalam Indonesia, Inggris, dan Amerika Serikat.
“Indonesia, UK dan AS (14,3%), dan sebanyak 7,1% ditempati Didalam Negeri Australia, Eropa, Filipina, dan Kanada,” kata Frans.
Di Di bersamaan Perjalanan Di Luarnegeri Labuan Bajo juga bikin risau wisatawan China. Tidak lama Setelahnya BPOLBF Mengintroduksi terjadi peningkatan kunjungan wisata, Wakil Konjen Republik Rakyat China Di Denpasar, Zhu Yu, menyebut standar keselamatan Di lokasi wisata dan profesionalisme pelaku wisata Di Indonesia Untuk Menyediakan pelayanan masih rendah.
“Fasilitas perlindungan keselamatan dan sistem peringatan dini Di beberapa lokasi wisata masih perlu ditingkatkan,” kata Zhu Untuk keterangan tertulisnya, Kamis (26/6).
“Profesionalisme para pelaku industri Perjalanan Di Luarnegeri juga masih perlu diperbaiki agar mampu Menyediakan pelayanan yang sesuai Didalam standar internasional,” dia menambahkan.
Zhu Yu menyampaikan pernyataan itu Setelahnya Peristiwa Pidana meninggalnya wisatawan asal China bernama Qiu Yan (32) Di snorkeling Di perairan Long Pink Beach, Taman Nasional Komodo, Di 18 Juni 2025.
Insiden tragis tersebut menjadi perhatian luas Lantaran Qiu Yan snorkeling tanpa mengenakan pelampung (life jacket), dan pemandu wisata yang mendampinginya dinilai melanggar SOP Lantaran membiarkan hal itu terjadi.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang Di detikbali. Selengkapnya klik Di sini.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Penerbagan Internasional Bikin Labuan Bajo Diserbu Turis China, tapi Ada Catatan











