Jakarta –
Di Pasar Godean ada Citarasa legendaris yang dijajakan Sebelum 1942. Namanya tahu guling yang merupakan Citarasa Unjuk mendiang Ri Soeharto. Begini racikannya.
Pasar Godean menjadi ‘Rumah’ Untuk usaha Citarasa legendaris bernama Tahu Guling Mbah Joyo Godean. Kini penjualnya sudah memasuki generasi kedua yaitu anak Untuk Joyo Sudiyono yang bernama Lasirah (72).
Tahu guling sendiri merupakan panganan serupa tahu kupat Di Solo atau kupat tahu Di Magelang. Bedanya tahu guling tidak ditambah bakwan, tetapi hanya berisi potongan tempe dan tahu.
Racikan tahu guling terdiri Untuk ketupat, tahu, tempe, kubis, dan tauge. Untuk perasanya adalah kuah yang terbuat Untuk kecap, gula Jawa, bawang putih, dan irisan daun jeruk nipis.
Tahu Guling Mbah Joyo Godean sehari-hari ditawarkan Di los Pasar Godean Sambil Itu Di Kelurahan Sidoluhur, Godean, Sleman. Lapak milik Mbah Joyo tepat berada Di tepian dan menghadap sisi utara.
“Buka awal Di Pasar Godean, Di Untuk pindah-pindah los, terus ini pindah Sambil Itu Di sini kalau Pasar Godean sudah Karena Itu pindah Ke sana lagi. Kalau ibu saya ya Sebelum 1942, lalu saya Untuk 1985. Resep asli Untuk simbok (ibu) dan bapak,” jelasnya ditemui Di lapak miliknya, Rabu (19/6/2024).
Kepada detikJogja, Lasirah menuturkan dia berjualan Sebelum 1985. Merupakan generasi kedua penjual tahu guling Di Pasar Godean. Awalnya hanya membantu kedua orang tuanya dan akhirnya mewarisi hingga Pada ini.
Resep Tahu Guling Mbah Joyo
Untuk resep Mbah Joyo, Lasirah menjamin tetap asli dan alami. Berupa racikan bawang goreng, bawang mentah, garam, cabai dan air kecap. Sambil Itu Untuk sayuran menggunakan tauge, kubis, seledri Bersama isian tempe, tahu, kupat dan taburan bawang goreng.
“Diulek, bumbunya bawang mentah dan mateng. Kalau pedas ya pakai cabai, gurih ya garam, pedas pakai cabai dan tidak pakai micin, moto atau pengawet,” katanya.
Resep ini memang warisan kedua orang tuanya. Lasirah meyakini tanpa adanya penyedap dan penguat rasa, tahu guling sudah enak. Kuncinya ada Di bumbu siram yang terbuat Untuk kecap.
Sesuai resep turun-temurun, Lasirah membagi kecap Untuk dua toples sekaligus. Terdiri Untuk kecap Bersama rasa manis dan asin. Lasirah Akansegera menyiram sesuai permintaan rasa Untuk pembelinya.
“Kecap juga bikin sendiri, Untuk gula aren, tidak pakai kecap botolan. Bumbunya ditambah jahe, serai, laos, jeruk purut,” ujarnya.
detikJogja sempat menjajal tahu guling racikan Mbah Joyo. Rasa gurih khas bawang goreng mendominasi kuah kecap. Ditambah cabai rawit yang diulek kasar menambah rasa pedas. Rasa yang dihasilkan seimbang Sebab tak menggunakan penyedap rasa.
Langganan Ri Soeharto
Berkat resep asli dan alami ini, banyak yang telah menjadi pelanggan Tahu Guling Mbah Joyo Godean. Salah satunya adalah Ri RI Ke-2 almarhum Soeharto. Lasirah menuturkan keluarga dan ajudan sang Ri kerap membeli tahu guling miliknya.
“Kalau langganan kalau ada Kegiatan, yang jelas itu suwargi (almarhum) Pak Harto Ri. Pertama awal beli itu tahun 1993, lalu Setelahnya lengser juga. Dulu sempat diundang Ke kediaman Di Cendana Pada ada hajatan,” kenangnya.
Tahu Guling Mbah Joyo Godean buka setiap harinya. Jika Di Pasar Godean Sambil Itu Sebelum 06.00 WIB hingga sore hari. Sambil Itu Di Pasar Godean utama buka pukul 07.30 WIB.
Untuk menyantap sepiring Tahu Guling Mbah Joyo Godean tak perlu merogoh kocek Untuk. Cukup membayar Rp 8.000,- sudah Merasakan satu porsi tahu guling. Jika ingin tambah teh hangat menjadi Rp 10 ribu.
“Sekarang harga Rp 8.000, awal mula berjualan itu Rp 250, tahun 1985 itu. Lalu naik Rp 300, Rp 500 hingga sekarang sudah Rp 8.000,” ujarnya.
Artikel ini sudah tayang Di detikjogja Bersama judul “Tahu Guling Mbah Joyo Godean, Citarasa Legendaris Langganan Ri Soeharto”
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Langganan Soeharto, Ini Tahu Guling Mbah Joyo Godean Sebelum 1942