Jakarta –
Kemakmuran sepi okupansi akibat efisiensi Biaya yang dilakukan pemerintah membuat hotel-hotel Hingga Jawa Barat terpaksa memangkas tenaga kerja mereka.
Industri Akomodasi Hingga Jawa Barat makin muram. Bukan hanya Sebab turunnya jumlah tamu, tapi juga Sebab ancaman pemutusan hubungan kerja (Pengurangan Tenaga Kerja) yang mulai mengintai ribuan pekerja Hingga sana.
Aturan efisiensi Biaya pemerintah yang tertuang Di Instruksi Kepala Negara (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 ditengarai menjadi pemicunya. Hotel-hotel Hingga Jabar kini sepi Sebab tingkat okupansi yang merosot tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Dodi Ahmad mengatakan, merosotnya tingkat hunian kamar hotel menjadi cerminan paling nyata Di krisis ini.
Berdasarkan laporan Di 18 BPC PHRI Hingga Jawa Barat, rata-rata okupansi hanya menyentuh angka 42 persen Di Januari hingga Mei 2025. Padahal, tahun lalu Hingga periode yang sama, tingkat hunian stabil Hingga kisaran 80-82 persen.
“Kalau dirata-rata sekarang itu 42 persen secara akumulatif per bulan Di bulan Januari sampai Mei. Untuk hotel bintang Hingga Bandung itu 52 persen, kalau hotel melati 32 persen. Jika dijumlah 84 persen, dibagi dua 42 persen rata-rata Hingga Bandung,” papar Dodi, Selasa (27/5/2025).
Salah satu faktor penyebab utama adalah Aturan pembatasan perjalanan dinas pemerintah hingga 50 persen. Padahal, sektor ini Sebelumnya menyumbang hampir separuh okupansi hotel bintang 3 hingga 5.
“Untuk hotel bintang 3-5, kegiatan pemerintah itu biasanya menyumbang hampir 40 persen Di total okupansi,” ucap dia.
Tetapi penurunan tak hanya datang Di sektor pemerintahan. travel agent, perusahaan swasta, hingga Kelompok umum juga mulai memangkas Biaya perjalanan mereka. Terlebih Di meningkatnya jumlah Pengurangan Tenaga Kerja Hingga berbagai sektor, membuat liburan menjadi kebutuhan yang terpaksa dikesampingkan.
“Sekarang kebanyakan orang hidup Di Konsep Mantab, makan tabungan. Jangankan Untuk wisata, Untuk hidup saja sulit,” ujar Dodi.
Di Kemakmuran ini, Dodi menyebut ada Kekhawatiran besar jika pemerintah tidak melakukan pelonggaran Aturan Di waktu Didekat yang dapat menimbulkan gelombang Pengurangan Tenaga Kerja Pada karyawan hotel.
“Kalau berkepanjangan tidak ada perubahan kelonggaran Di pemerintah, kemungkinan Berencana terjadi Pengurangan Tenaga Kerja 10-30 persen,” ujarnya.
Situasi ini, kata Dodi, tak hanya terjadi Hingga Jawa Barat. Hampir seluruh Daerah Hingga Indonesia merasakan tekanan serupa. Meski Sampai Sekarang belum terlihat gelombang Pengurangan Tenaga Kerja massal, tanda-tanda peringatan sudah mulai muncul.
Hotel-hotel Hentikan Operasional, Tenaga Kerja Dipangkas
Beberapa hotel Hingga Bogor dan Depok dilaporkan menghentikan operasional, Sambil banyak hotel lainnya mulai memangkas jam kerja dan tak memperpanjang Kesepakatan pegawai harian.
“Hingga Jawa Barat (hotel) yang sudah tutup ada Hingga Bogor 2, Depok 1 yang lainnya belum ada kabar. Lalu pegawai harian tidak diperpanjang, tidak ada pekerjaan harian, Lalu karyawan sekarang Hingga shift, satu minggu kerja satu minggu libur,” jelasnya.
“Kalau Pengurangan Tenaga Kerja belum ada Hingga Jabar, Terbaru hotel yang tutup Hingga Depok dan Bogor. Hingga Bandung juga Daerah lain belum ada. Hanya ada pengaturan jadwal pekerjaannya,” sambungnya.
Dampaknya langsung terasa Hingga kantong para karyawan. Sebagian besar terpaksa Merasakan pemotongan gaji drastis, hingga separuh Di penghasilan biasanya, Untuk tetap bisa bertahan.
“Memang tidak ada Hingga aturan tenaga kerja, cuma kan apakah mau seperti itu, ya mereka mau siapa tahu nanti ada perubahan lagi kan Hingga semula. Dikurangi hampir 50 persen, daripada tidak kerja lebih baik yang ada aja, mudah-mudahan semester dua ada perbaikan,” ungkapnya.
PHRI Jawa Barat berharap semester dua tahun ini membawa angin segar. Pelonggaran Biaya, terutama Yang Terkait Di kegiatan pemerintah, dinilai bisa menghidupkan kembali denyut ekonomi lokal.
“Harapan kami ada pelonggaran kaitan kegiatan pemerintah, supaya ekonomi berjalan lagi. Karena Itu kalau ada kegiatan pemerintah, ekonomi berjalan, semua sektor ikut terbantu, tidak hanya Hingga hotel, tapi semua bidang,” tutup Dodi.
——–
Artikel ini telah naik Hingga detikJabar.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kemakmuran Tak Kunjung Membaik, Hotel-hotel Hingga Jabar Pangkas Tenaga Kerja