Bangsa Amerika Selatan ini bersiap Memutuskan Hukuman Politik energi Di Israel Bersama menghentikan kiriman batu bara, sebagai bentuk Dukungan Di Palestina. Foto/Dok
Seperti dilansir Bloomberg, Kementerian Perdagangan Kolombia bersiap menghentikan Penjualan Barang Di Luar Negeri batu bara Di Israel Di upaya Menyediakan Hukuman Politik kepada Bangsa Yahudi tersebut sebagai respons atas Pertempuran yang terjadi Gaza.
Diketahui, Kolombia merupakan pemasok batu bara terbesar Israel, dimana Di tahun lalu Penjualan Barang Di Luar Negeri Barang Dagangan Bangsa Amerika Selatan itu bernilai Di USD450 juta. Batu bara Kolombia menyumbang lebih Bersama 60% Bersama semua batu bara yang dipasok Di Israel Di tahun 2023, 90% Di antaranya diekspor Bersama perusahaan raksasa Internasional Glencore dan Drummond, menurut data Bersama perusahaan analisis energi Kpler.
Mengutip dokumen internal dan nara sumber yang mengetahui masalah tersebut, Kementerian Perdagangan Kolombia disebutkan Menyediakan rekomendasi agar Federasi yang bertanggung jawab atas tarif dan perdagangan luar negeri “membatasi” pengiriman energi (Di Israel).
Tujuan Bersama Hukuman Politik batu bara Di Israel bertujuan Untuk “membantu mengakhiri konflik bersenjata,” dan harus tetap dilakukan sampai akhir permusuhan, menurut dokumen kementerian. Keputusan tentang pembatasan Penjualan Barang Di Luar Negeri batu bara Di Israel berpeluang diputuskan Setelahnya pekan ini.
Penjualan Barang Di Luar Negeri batu bara Kolombia Di Israel hanya menyumbang 1% Bersama total Penjualan Barang Di Luar Negeri Bangsa Andes itu Di hal nilai ekonomi. Sedangkan Untuk Israel, bagaimanapun kiriman energi Bersama Kolombia menjadi krusial Untuk jaringan listriknya, yang bergantung Di batu bara Untuk 22% Bersama outputnya.
Secara historis, Kolombia telah menjadi salah satu mitra terdekat Israel Di Amerika Latin. Tetapi, hubungan Di kedua Bangsa terus memburuk tajam Sebelum awal serangan militer Israel Di Gaza.
Di bulan Mei, Bogota memutuskan hubungan diplomatik Bersama Israel Walaupun banyak perjanjian bilateral dan Perjanjian militer, ketika Kepala Negara Kolombia, Gustavo Petro menggambarkan, Pertempuran Di Gaza sebagai “genosida.” Hal itu ditanggapi Bersama Perdana Pejabat Tingginegara Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut Petro sebagai “pendukung Hamas yang anti-Semit.”
Sebagai informasi kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangkaian serangan Di Israel Di 7 Oktober tahun lalu, yang dijuluki sebagai operasi ‘Badai Al-Aqsa.’ Diperkirakan 1.200 warga Israel tewas Di serangan itu, Sambil 250 lainnya ditawan.
Israel Merespons hal itu Bersama serangan militer yang telah merenggut nyawa lebih Bersama 36.000 warga Gaza dan menghancurkan banyak infrastruktur menurut otoritas Kesejaganan.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Israel Bakal Dihantam Hukuman Politik Energi, Kolombia Bersiap Setop Penjualan Barang Di Luar Negeri Batu Bara