Manila –
Pemerintah China Mengeluarkan peringatan perjalanan Untuk warga yang Akansegera pergi Di Filipina, Yang Terkait Bersama Keselamatan Di sana. Hal itu langsung diprotes Bersama Pemerintah Filipina Lantaran dinilai tidak tepat.
Melewati Departemen Luar Negeri (DFA) Mengungkapkan peringatan tersebut tidak tepat Lantaran dugaan lonjakan kejahatan yang menargetkan warga Bangsa China Di Filipina.
Melansir Philstar, Selasa (22/7/2025) menyebut Pemerintah China Melewati Kementerian Pembelajaran yang melenceng Di menggambarkan situasi yang ada Di negaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Semua Tindak Kejahatan kejahatan termasuk yang melibatkan warga Bangsa China dan warga Bangsa Asing lainnya, serta yang dilakukan Bersama warga Bangsa Asing Pada negaranya sendiri kini Lagi ditangani Bersama pihak penegak hukum Yang Terkait Bersama,” tulis pernyataan DFA.
Peringatan perjalanan yang dikeluarkan itu seperti mengimbau para pelajar China yang berada Di sana Untuk menilai dan memperkuat kewaspadaan mereka serta Merencanakan kembali Untuk melanjutkan studi mereka Di Filipina.
“DFA telah menyampaikan ketidaksepakatan mengenai ketidakteraturan Di imbauan yang dikeluarkan Bersama Kementerian Pembelajaran China. Diharapkan pihak China Akansegera melakukan koreksi sesuai apa yang terjadi,” lanjut DFA.
Terkini, Pemerintah Filipina sudah melakukan komunikasi Bersama kedutaan-kedutaan besar Asing yang ada Di sana, termasuk Kedutaan China Yang Terkait Bersama situasi dewasa ini. Di bulan April lalu, Kedutaan Besar China Di Manila juga telah memperingatkan situasi Keselamatan publik Di Filipina sekarang ini Lagi tidak stabil.
“Filipina tetap berkomitmen Untuk Merundingkan secara berlanjut Untuk masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama Bersama Bangsa China” bunyi pernyataan itu.
Di laporan Malaysia Business Insight, Perdebatan Yang Terkait Bersama masuknya pelajar asal China Di sejumlah sekolah Di Daerah Lembah Cagayan mencuat Di awal tahun lalu. Kehadiran mereka memicu kekhawatiran publik, terutama Lantaran Cagayan merupakan lokasi pangkalan militer yang juga dapat dimanfaatkan Bersama pasukan Amerika Serikat Melewati Perjanjian Kerja Sama Lini Pertahanan yang Ditingkatkan.
Biro Mobilitas Penduduk Internasional Filipina mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2023, sebanyak 1.516 warga Bangsa Tiongkok telah diberikan visa pelajar Untuk belajar Di Cagayan. Tetapi, Di jumlah tersebut, hanya Di 400 orang yang benar-benar berada Di Daerah tersebut Lantaran sebagian besar institusi Pembelajaran masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh.
Di Pada Yang Sama, Kedutaan Besar China Di Manila belum Memberi data resmi mengenai jumlah pelajar China yang Pada ini terdaftar Di berbagai sekolah Di Filipina. Di bulan April tahun ini, Pemerintah China Mengeluarkan peringatan Keselamatan Untuk warganya yang hendak bepergian Di Filipina.
Di peringatan tersebut, disebutkan bahwa situasi Keselamatan publik Di Filipina dinilai tidak stabil. Pemerintah China juga menyampaikan bahwa warga negaranya Lebih sering Menyaksikan pelecehan serta pemeriksaan Bersama aparat penegak hukum setempat. Di Itu, meningkatnya frekuensi Unjuk Rasa unjuk rasa, Unjuk Rasa, dan pertemuan politik Di berbagai Lokasi turut menjadi alasan dikeluarkannya imbauan tersebut.
(upd/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Filipina Keluhan Masyarakat Usai China Keluarkan Travel Waning Yang Terkait Bersama Keselamatan











