Badai Pemecatan Karyawan Menyapu Indonesia, Menaker Bilang Begini

JAKARTA – Pemerintah bakal Melakukan hajatan Untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Indonesia Hingga-79 tahun ini Ke Ibu Kota Nusantara Ke esok hari, Sabtu (17/8/2024). Tetapi, Ke Di euforia menyambut perayaan tersebut badai pemutusan hubungan kerja (Pemecatan Karyawan) yang hingga kini masih Menyapu Tanah Air.

Merespon hal ini, Pejabat Tingginegara Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berharap Pemecatan Karyawan menjadi jalan terakhir yang dilakukan pengusaha kepada karyawan.

“Jika pun tidak bisa menghindarkan Untuk Pemecatan Karyawan, maka Jaminan Kehilangan Pekerjaan harus diberikan. Hak mereka, hak yang menjadi hak mereka harus diberikan. Lalu kesempatan kerja Terbaru harus dibuka yang seluas-luasnya,” jelasnya ketika ditemui usai Sidang Tahunan Lembaga Tertinggi Negara RI, Sidang Bersama Lembaga Legis Latif RI – Dewan Perwakilan Daerah RI, Sidang Paripurna Lembaga Legis Latif RI Tahun 2024 yang digelar Ke Kompleks Legislatif Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Diungkapkan Ida, pemerintah pun telah melakukan sejumlah upaya Untuk Menantikan permasalahan Pemecatan Karyawan ini.

“Upaya Untuk membangun kesepahaman antar pekerja Bersama pengusaha harus dilakukan,” tegasnya.

Ida pun menuturkan, biasanya, pemerintah selalu memanggil perusahaan yang melakukan Pemecatan Karyawan tersebut. Ia bilang, hingga Di ini juga sudah banyak perusahaan yang dipanggil.

“Kita biasanya panggil Untuk kita mediasi, Untuk kita lakukan dialog yang difasilitasi dijembatani Bersama pemerintah. Itu tadi,” imbuhnya.

Ida bilang, apabila Pemecatan Karyawan memang sudah tidak bisa dihindari, maka pemberi kerja harus Menyediakan hak-hak pekerja.

“Lalu teman-teman yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan kan kita sudah punya Jaminaan Kehilangan Pekerjaan yang menjamin Untuk teman-teman pekerja yang Merasakan Pemecatan Karyawan,” tutupnya.