Tasikmalaya –
Gunung Cakrabuana menjadi saksi bisu meninggalnya Raffha Al Ayubi (20), mahasiswa semester 2 Fakultas Metode Universitas Siliwangi (Unsil). Berikut faktanya:
Mahasiswa asal Bekasi itu meninggal dunia Di mengikuti kegiatan Pembelajaran Pelatihan dasar (Diklatsar) UKM Korps Sukarela (KSR) PMI Ke Gunung Cakrabuana, Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya Ke Sabtu (8/6/2024) malam.
Raffha meninggal Untuk perjalanan Di dibawa Hingga RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya. Berikut sederet fakta-fakta Yang Berhubungan Didalam meninggalnya Raffha:
1. Korban Meninggal Diduga Lantaran Kelelahan
Berdasarkan keterangan pihak kampus, Raffha diduga meninggal dunia akibat kelelahan Di menempuh rute pendakian Di lokasi Diklatsar Ke kawasan Gunung Cakrabuana, Tasikmalaya.
Korban dikabarkan sempat Merasakan kram dan kelelahan, Supaya tak bisa melanjutkan pendakian. Ditambah, posisi korban Di itu berada Ke separuh rute perjalanan, Supaya Untuk Di puncak maupun turun kembali begitu jauh.
“Kami sempat mengobrol Didalam dokternya tadi secara sepintas memang harus ada pemeriksaan Lebih Jelas kalau memang mau lengkap, pemeriksaan Untuk dan segala macam. Untuk pemeriksaan awal Untuk tanda petik ya, saya belum melihat berkasnya, tapi tadi komunikasi Didalam Praktisi Medis itu, meninggalnya korban meninggal wajar,” kata Wakil Rektor III Unsil, Asep Suryana Abdurrahmat, Minggu (9/6/2024).
2. Korban Dinyatakan Sehat, tapi Diberi Catatan
Didalam keterangan sejumlah saksi, kegiatan Diklatsar UKM Korps Sukarela (KSR) PMI Unsil ini dimulai Dari Jumat (7/6) siang. Para peserta, termasuk korban, mengikuti karantina dan pemeriksaan Keadaan Sebelumnya Di lokasi Ke Gunung Cakrabuana.
Ke Jumat malam itu, semua peserta menginap Ke kampus. Menurut Asep, Ke Di itu sempat dilakukan pemeriksaan Keadaan Di seluruh peserta Didalam melibatkan Regu medis Didalam Puskesmas Tawang.
Didalam total 21 peserta hanya 20 orang yang dinyatakan sehat dan diperbolehkan berangkat mendaki gunung. Korban menjadi salah satu yang dinyatakan sehat, meski Regu medis Memberi catatan mengenai korban yang ditengarai Memiliki riwayat Penyakit diabetes melitus (DM).
“Total peserta 21 orang, malam Sebelumnya kegiatan salah seorang tidak diizinkan Lantaran dinyatakan kurang sehat. Karena Itu semua yang 20 itu ada keterangan sehat Didalam Praktisi Medis, semuanya lengkap. Saya baca sendiri semua normal Kepuasan kesehatannya. Kalau korban memang ada catatan riwayat DM, Mungkin Saja Lantaran kegemukan,” kata Asep.
3. Keluarga Tak Tahu Korban Punya Riwayat Penyakit DM
Meski hasil pemeriksaan Menunjukkan adanya Penyakit diabetes, Asep mengatakan, pihak keluarga membantah atau tidak mengetahui riwayat Penyakit korban tersebut.
Riwayat Penyakit yang dialami korban Mutakhir terdeteksi Sesudah menjalani pemeriksaan Keadaan.
“Tapi tadi saya komunikasi Didalam keluarga tidak ada riwayat DM. Karena Itu Mungkin Saja hasil pemeriksaan Ke Puskesmas, yang bersangkutan ada riwayat DM,” kata Asep.
4. Korban Kelelahan Ke Di Perjalanan
Sesudah menjalani karantina, pembekalan dan pemeriksaan Keadaan, peserta Diklatsar itu Sesudah Itu berangkat Hingga lokasi Ke Sabtu (8/6) pagi.
Didalam kampus, mereka Di Alun-alun Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut Didalam menumpang Kendaraan Pribadi. Rencananya mereka Berencana mendaki gunung Cakrabuana Didalam Area Malangbong.
Sesudah Itu usai Kegiatan Pembelajaran, mereka Berencana turun Ke Area Pagerageung Tasikmalaya. Di pukul 09.00 WIB, korban bersama rombongan mulai melakukan pendakian gunung Cakrabuana.
Berikutnya Di pukul 14.00 WIB, Ke Di rute pendakian, korban Menyoroti Kepuasan kakinya yang Merasakan kram akibat kelelahan.
Korban Sesudah Itu istirahat, kakinya diberi balsem. Sesudah 15 menit beristirahat, korban kembali melanjutkan perjalanan.
“Menurut keterangan panitia, yang bersangkutan merasakan kelelahan Di jam 2 siang. Diistirahatkan Lantaran kram kaki. Nah maksud diistirahatkan dikasih minum dan diberi balsam Ke kaki, supaya sehat lagi,” kata Asep.
5. Kepuasan Korban Memburuk
Akan Tetapi Sesudah beberapa ratus meter melanjutkan pendakian, korban kembali meminta istirahat akibat merasa tak kuat dan kakinya kram kembali. Kali ini, kondisinya Lebih parah. Korban mulai menunjukan Tanda-Tanda hilang kesadaran.
“Makin sore kondisinya Lebih memburuk, ditanya kadang nyambung kadang enggak. Mulai Tanda-Tanda begitu, akhirnya diputuskan tak Mungkin Saja dibawa Hingga atas. Tapi mau diturunkan Hingga bawah, rute sudah jauh. Akhirnya diputuskanlah menunggu Regu SAR itu,” kata Asep.
6. Panitia Minta Dukungan Regu SAR
Panitia lalu minta Dukungan kepada Regu SAR, Tagana dan BPBD Untuk melakukan evakuasi korban yang berada Ke Di perjalanan. Regu SAR sendiri Mutakhir bergerak mendaki menyusul korban Di pukul 20.30 WIB dan tiba pukul 23.00 WIB.
Ke sisi lain, Pada penantian proses evakuasi itu Kepuasan korban Lebih memburuk. Teman dan panitia Diklatsar sendiri Melakukanupaya keras Untuk menyelamatkan korban meski Didalam Kepuasan dan situasi serba terbatas, mengingat keberadaan mereka Ke jalur pendakian.
“Sambil menunggu Regu evakuasi, korban diinstruksikan Untuk dibungkus tubuhnya Didalam aluminium foil Untuk menjaga suhu tubuhnya agar tidak turun, termasuk juga dibuat perapian Ke Di tubuh korban,” kata Asep.
7. Nyawa Korban Tak Terselamatkan
Menjelang Di malam, Regu evakuasi tiba dan langsung Melakukanlangkah-Langkah membawa korban turun Didalam lokasi pendakian. Kepuasan medan terjal membuat proses evakuasi tidak mudah. Regu evakuasi berhasil membawa korban turun Didalam gunung Di pukul 05.30 WIB.
“Mulai evakuasi 20.30 WIB, perjalanan hampir 2 jam, sampai Di jam 23.00 WIB. Sesudah itu turun, Didalam jam 23.00 WIB sampai setengah 6 pagi tiba Ke pinggir jalan. Itu pun Sesudah mendekati Subuh Regu evakuasi kelelahan, beruntung sudah Di pemukiman warga Supaya dibantu,” kata Asep.
Sesudah itu, korban segera dibawa Hingga RSUD dr Soekardjo dan dinyatakan telah meninggal dunia. Jenazah mahasiswa semester 2 itu telah dibawa Didalam pihak keluarga Untuk dikuburkan. Pihak keluarga menolak Untuk dilakukan otopsi.
——
Artikel ini telah naik Ke detikJabar.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Fakta-fakta Meninggalnya Mahasiswa Unsil Ke Gunung Cakrabuana