Jakarta –
Cianjur punya Makanan khas berupa lontong kuah. Racikannya memang sederhana, tapi nikmat. Makanan ini sudah bertahan 74 tahun Dari ditawarkan pertama kali tahun 1950.
Kulineran Hingga Cianjur tak hanya bisa cicip sate maranggi dan geco, tapi juga panganan berbahan utama lontong. Racikan dan cita rasanya yang unik sudah dinikmati Di masa awal kemerdekaan Indonesia.
Lontong khas Cianjur berbeda Di lontong kuah Lokasi lain yang menggunakan banyak topping. Lontong khas kota santri ini diracik sederhana tanpa penggunaan banyak topping.
Seporsi lontong kuah khas Cianjur hanya berisi potongan lontong, tahu rebus, dan kerupuk. Semuanya lalu disiram kuah santan.
Walaupun secara penampilan tidak istimewa, tetapi cita rasa Di lontong kuah Cianjur ini begitu luar biasa. Gurih Di santan dan 12 bumbu rahasia lainnya berpadu Di lidah.
Penjual lontong kuah meracik Lontong Kuah khas Cianjur. Foto: Ikbal Slamet
|
Lontong dan tahu yang lembut pun begitu nikmat Di bercampur Di kuah yang seluruh komposisi bumbunya diolah secara tradisional tersebut.
“Cianjur memang punya banyak Konsumsi tradisional yang masih bertahap. Salah satunya lontong kuah ini. Kalau Di penampilan sederhana kang, hanya lontong, tahu rebus, dan kerupuk. Sesudah Itu disiram kuah santan yang dicampur Di 12 bumbu lainnya. Tapi kalau Di rasa tentunya sangat lezat,” kata Nida Ningsih, Pemilik Lontong Kuah Pusaka, Selasa (4/6/2024).
Menurut Nida, Makanan Lontong Kuah Cianjur sudah ada Dari 1950. Kakeknya merupakan orang yang pertama kali menciptakan resep dan mengenalkan lontong khas Kota Santri tersebut.
“Awal yang bikin resep dan jualan itu kakek saya. Sesudah Itu diturunkan resepnya Hingga anak-anak hingga cucunya. Ada juga saudara yang dikasih tahu resepnya. Sekarang lumayan banyak yang jualan, tapi yang pertama itu Lontong Pusaka. Saya generasi ketiga yang meneruskan usaha ini,” kata dia.
Menurut dia, usaha warisan itu bertahan Pada 74 tahun lantaran cita rasa yang selalu dipertahankan.
Salah satunya Di tidak mengubah komposisi dan takaran bahan baku Di membuat kuah. Di Itu bumbu kuahnya pun masih diolah secara tradisional.
“Sudah tiga generasi tempat jualan ini. Dari harga Rp 350 sampai sekarang harganya Rp 17 ribu per porsi. Bisa bertahan lama Sebab rasa kita jaga. Walaupun harga bahan baku naik, tidak dikurangi sedikitpun takarannya,” kata dia.
Penyajian lontong kuah khas Cianjur. Foto: Ikbal Slamet
|
Dia mengatakan banyak pelanggan tetap yang berasal Di luar kota, mulai Di Bekasi, Depok, Jakarta, hingga Tangerang.
“Banyaknya langganan Di luar kota. Biasanya tamu yang dibawa Dari warga Cianjur, Sebab cocok Di rasanya Karena Itu langganan. Malahan turun-temurun, Karena Itu sampai anak dan cucunya juga langganan Hingga sini,” kata dia.
Dia mengaku Konsumsi tradisional mulai tergerus Dari Konsumsi-Konsumsi cepat saji, dimana kawula muda lebih menggemari Konsumsi Terkini. Akan Tetapi dirinya yakin jika Konsumsi tradisional Berencana tetap bertahan.
“Memang sudah mulai tergerus Di Konsumsi Terkini. Tapi tetap tidak Berencana punah. Sebab selalu ada penggemarnya. Apalagi Di citarasa kan bisa lebih unggul. Akan Tetapi tetap perlu dorongan Di berbagai pihak agar tidak punah nantinya,” pungkasnya.
Artikel ini sudah tayang Hingga detikjabar Di judul Lontong Kuah Khas Cianjur, Pusaka yang Legendaris
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Lontong Kuah Khas Cianjur Dari 1950, Racikannya Sederhana Tapi Nikmat