Peristiwa Pidana Terapi sirup beracun yang melibatkan produk buatan India kembali menggemparkan dunia. Sesudah Sebelumnya Itu menewaskan puluhan anak Hingga Gambia dan Uzbekistan, kini tragedi serupa terjadi Hingga Untuk negeri India.
Ke tahun 2022, dunia dikejutkan Dari laporan Untuk Organisasi Kesejaganan Dunia (WHO) yang mengungkapkan bahwa lebih Untuk 66 anak Hingga Gambia tewas Sesudah mengonsumsi sirup batuk yang diproduksi Dari Maiden Pharmaceuticals, perusahaan Resep-Obatan India.
Terapi ini terkontaminasi Bersama dietilen glikol, zat beracun yang dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal organ. Peristiwa Pidana serupa juga terjadi Hingga Uzbekistan, Bersama 18 anak meninggal Sesudah mengonsumsi Terapi sirup yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terjadi Juga Hingga Tahun 2023
Ke tahun 2023, Peristiwa Pidana Terapi sirup beracun juga menghantam India. Beberapa anak dilaporkan keracunan Sesudah mengonsumsi sirup batuk yang terkontaminasi Bersama zat berbahaya. Untuk Peristiwa Pidana ini, Walaupun tidak ada laporan kematian, Tanda yang dialami anak-anak yang terkontaminasi serupa Bersama yang terjadi Hingga Gambia dan Uzbekistan.
Terapi-obatan yang diproduksi Dari Norris Medicines terkontaminasi dietilen glikol (DEG) atau etilen glikol (EG), kontaminan yang sama yang ditemukan Untuk sirup Terapi batuk yang menyebabkan kematian 114 anak Hingga Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun Sebelum pertengahan tahun 2022.
Produk Trimax Expectorant yang diedarkan mengandung 0,118 persen EG, Sambil Terapi alergi Sirup Sylpro Plus mengandung 0,171 persen EG dan 0,243 persen DEG. Organisasi Kesejaganan Dunia (WHO) Mengungkapkan batas aman, berdasarkan standar yang berlaku secara internasional, tidak lebih Untuk 0,10 persen.
Ditemukan Lagi Cemaran DEG Hingga Terapi Batuk Sirup
India kembali Berusaha Mengatasi Peristiwa Pidana kematian anak akibat pemberian sirup Terapi batuk. Hingga Sabtu kemarin, tercatat 16 anak meninggal dunia Sesudah mengonsumsi sirup Terapi batuk merek Coldrif.
Menyusul kabar tersebut, kepolisian setempat Menyita dr Praveen Soni, Ahli Kepuasan yang meresepkan sirup Terapi batuk terkontaminasi dietilen glikol (DEG) Hingga luar ambang batas yang ditolerir.
Pemerintah Madhya Pradesh Ke hari Sabtu melarang penjualan dan distribusi sirup Terapi batuk Coldrif Sesudah tes mengonfirmasi adanya zat beracun Untuk sampel yang dikumpulkan Untuk batch yang sama Yang Terkait Bersama Bersama kematian 16 anak, sembilan Sebelumnya Itu dan dua lainnya dilaporkan Lalu, Hingga Chhindwara.
Perlindungan Terapi-obatan India Dilindungi
Diberitakan BBC, banyak yang percaya bahwa India selalu berjuang melawan Genangan Air Terapi palsu, yang sebagian besar dijual Hingga kota-kota kecil dan desa-desa.
Akan Tetapi, para analis mengatakan bahwa Ahli Kepuasan dan pasien Mungkin Saja mencampuradukkan Terapi-obatan Hingga bawah standar Bersama apa yang mereka anggap sebagai Terapi palsu. Laboratorium pengujian Terapi milik Bangsa Hingga banyak Bangsa Dibagian kekurangan dana, kekurangan staf, dan peralatan yang buruk.
Catatan resmi pemerintah mengungkapkan bahwa Antara tahun 2007 dan 2020, lebih Untuk 7.500 Terapi yang diambil sampelnya hanya Hingga tiga Untuk 28 Bangsa Dibagian dan tiga Daerah persatuan Hingga India telah gagal Untuk uji mutu dan dinyatakan sebagai Terapi ‘tidak berkualitas standar’.
Halaman 2 Untuk 3
Simak Video “Video: 14 Anak Hingga India Tewas Usai Konsumsi Sirop Terapi Batuk“
(kna/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Terapi Sirup India Kembali Makan Korban, Apa yang Sebenarnya Terjadi?











