Jakarta –
Kementerian Kesejaganan (Kemenkes) RI mengungkapkan Situasi permasalahan hipertensi Ke Indonesia. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah Kesejaganan yang dapat memicu banyak Penyakit berbahaya, misalnya seperti masalah jantung hingga ginjal.
Direktur Pra-Penanganan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Eva Susanti menuturkan bahwa 29,2 persen penduduk Ke atas 15 tahun Ke Indonesia Merasakan hipertensi.
“Sedangkan prevalensi Ke usia lebih Bersama 18 tahun itu 30,8 persen. Sedangkan bila dibandingkan Bersama riskesdas (Eksperimen Kesejaganan dasar) tahun 2018, terjadi penurunan memang Bersama Sebelumnya Itu itu 34,1 persen Ke penduduk usia Ke atas 18 tahun,” kata Eva Di webinar hipertensi Kemenkes, Kamis (30/5/2024).
Eva menuturkan walaupun ada sedikit penurunan Bersama data Sebelumnya Itu, ia berkata angka kejadian hipertensi Ke Indonesia masih termasuk tinggi. Maka Itu, pihaknya meminta Komunitas agar tetap sadar dan terus memeriksa tekanan darah secara rutin.
Pemeriksaan tekanan darah secara rutin Sebagai skrining dapat dilakukan Ke puskesmas gratis sebanyak enam bulan sekali.
“Sebagai yang sudah hipertensi, dia Berencana diberikan Terapi secara teratur harus cek tekanan darahnya sebulan sekali Sebagai memastikan tekanan darahnya bisa terkontrol,” katanya..
Secara lebih rinci, berikut data Perkara Hukum Hukum hipertensi berdasarkan Survei Kesejaganan Indonesia 2023:
Gender
Laki-laki: 32,8 persen
Perempuan: 25,6 persen
Usia
15-24 tahun: 9,3 persen
25-34 tahun: 17,4 persen
35-44 tahun 27,2 persen
45-54 tahun: 39,1 persen
55-64 tahun: 49,5 persen
65-74 tahun: 57,8 persen
75 tahun Hingga atas: 64,0 persen
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 30 Persen Warga RI Idap Hipertensi, Terbanyak Ke Kelompok Usia Ini