loading…
Mira Murati, mantan Chief Technology Officer (CTO) OpenAI sekaligus pendiri Mula Thinking Machines Lab. FOTO/AP
Murati Berkata seluruh anggota timnya menolak tawaran menggiurkan Bersama Meta, termasuk paket kompensasi pribadi yang dilaporkan mencapai USD200 juta–USD1 miliar per individu. Mereka memilih Untuk tetap fokus Menyusun AI secara mandiri tanpa campur tangan korporasi besar.
“Kami tidak tertarik mengorbankan visi jangka panjang kami Untuk kepentingan jangka pendek,” ujar Murati kepada Wired, seperti dikutip Bersama Times of India, Rabu (6/8). Ia menambahkan, Thinking Machines Lab dibangun berdasarkan nilai-nilai etika, kebebasan Perkembangan, dan tanggung jawab sosial Untuk membentuk masa Di AI.
Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes Agustus 2025, Total Kekayaan Tembus Rp2.490 Triliun
Thinking Machines Lab Di ini Untuk Menyusun Keahlian AI multimodal yang memungkinkan Komitmen manusia Bersama mesin Melewati suara, teks, dan penglihatan. Meski belum Mengadakan produk, perusahaan tersebut telah mengantongi pendanaan besar dan mencapai valuasi lebih Bersama USD1 miliar.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Wanita Ini Tolak Rp16 Triliun Bersama Meta, Kok Bisa?











