Jakarta –
Museum Nasional Indonesia menjanjikan menjadi destinasi inklusif. Salahs atu caranya menggeber Pekan Raya Inklusif Di 5-7 Desember 2024.
Kegiatan itu bertujuan Bagi mempromosikan wisata ramah Penyandang Disabilitas sekaligus memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional yang jatuh Di 3 Desember. Pekan Raya Inklusif menyuguhkan berbagai Inisiatif yang mendukung terciptanya wisata yang benar-benar inklusif.
Beberapa Di antaranya adalah penyediaan pemandu wisata yang Memperoleh kemampuan bahasa isyarat, jalur khusus Bagi User Bangku roda, serta papan informasi visual yang dirancang Bagi mudah dipahami.
Penghayatan Pengunjung
Salah satu pengunjung, Viva Desara, seorang guru Di TK Islam Al-Amanah Di Bekasi, membawa rombongan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) Bagi mengikuti Kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa keikutsertaan mereka bertujuan Bagi mengasah kemandirian anak-anak sekaligus Memberi mereka kesempatan Bagi menikmati wisata edukatif.
“Tujuan kami Hingga sini Bagi membantu anak-anak belajar mandiri, sekaligus Memberi kesempatan mereka Bagi healing dan menambah pengetahuan,” ujar Viva kepada detikTravel, Sabtu (7/12/2024).
Viva menilai fasilitas Di Museum Nasional Indonesia sudah cukup memadai Bagi anak-anak ABK. Akan Tetapi, ia berharap ruang kreatif seperti Karya melukis dan bermain tanah liat dapat terus diperluas.
“Di sini sudah ada Karya melukis dan main tanah liat, tapi alangkah baiknya jika jumlahnya diperbanyak,” kata Viva.
Harapan dan Masa Di Wisata Inklusif
Kegiatan ini juga menjadi wadah diskusi mengenai berbagai aspek yang diperlukan Bagi mendukung wisata ramah Penyandang Disabilitas. Aura, seorang teman tuli yang turut Berpartisipasi Di Kegiatan, mengatakan tentang pentingnya langkah-langkah konkret Bagi mewujudkan Penghayatan wisata yang inklusif Di masa Di.
“Harapan Bagi masa Di wisata Di Indonesia, terutama Yang Berhubungan Di Di aksesibilitas Bagi penyandang Penyandang Disabilitas, sangat penting agar semua orang bisa menikmati Penghayatan wisata yang inklusif, nyaman, dan setara.kata Aura.
“Beberapa harapan Bagi Hingga depannya adalah peningkatan infrastruktur ramah Penyandang Disabilitas, pelatihan dan peningkatan kesadaran Bagi staf wisata, peningkatan fasilitas Keahlian Pemberian, akomodasi yang lebih ramah Penyandang Disabilitas, dan lain lainnya,” dia menambahkan.
Komitmen yang ditunjukkan Museum Nasional Indonesia Lewat Kegiatan ini Memberi optimisme bahwa wisata inklusif Di Indonesia dapat terus berkembang. Harapan besar Di Kelompok adalah agar langkah ini menjadi inspirasi Bagi destinasi wisata lainnya Di tanah air Bagi mengutamakan kesetaraan akses Bagi semua.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Upaya Museum Nasional Indonesia agar Ramah Penyandang Disabilitas