Ultah Jokowi dan Satu Dasawarsa Pembangunan Wisata Internasional Indonesia

Ke tanggal 21 Juni 2024, Ri Joko Widodo merayakan ulang tahun yang Ke-63. Mari lihat kembali pembangunan Wisata Internasional Di 1 dasawarsa terakhir Ke era Jokowi.

Momen ini bukan hanya sekadar perayaan pribadi, tetapi juga waktu yang tepat Untuk merenungkan perjalanan dan capaian yang telah diraih Di satu dekade kepemimpinannya. Salah satu sektor yang Merasakan transformasi signifikan Ke bawah kepemimpinan Jokowi adalah sektor Wisata Internasional.

Dari dilantik Ke tahun 2014, Jokowi Menunjukkan komitmennya Untuk memajukan Wisata Internasional sebagai salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Hal ini tercermin Di berbagai Aturan strategis dan Langkah pembangunan yang dicanangkan.

Aturan itu seperti ’10 Bali Mutakhir’ yang bertujuan Menyusun destinasi wisata Mutakhir yang setara Didalam Bali, hingga 5 Destinasi Wisata Internasional Superprioritas dan Pembuatan KEK-KEK Wisata Internasional.

Menurut data Di Kementerian Wisata Internasional dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), kunjungan wisatawan mancanegara Ke Indonesia Meresahkan signifikan Di Disekitar 9 juta orang Ke tahun 2014 menjadi lebih Di 16 juta orang Ke tahun 2019.

Walaupun Penyebara Nmassal COVID-19 sempat menghantam sektor ini Ke tahun 2020, Penyembuhan yang cepat dan langkah-langkah adaptif telah berhasil membawa Wisata Internasional Indonesia kembali Ke jalur Penyembuhan dan Perkembangan.

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu faktor Kunci Prestasi ini. Pembangunan jalan tol, bandara, dan pelabuhan Ke berbagai Lokasi wisata telah mempermudah aksesibilitas dan Memperbaiki kenyamanan Untuk para wisatawan.

Sebagai contoh, Pembuatan Bandara Internasional Lombok, Bandara Labuan Bajo telah membuka pintu Untuk lebih banyak wisatawan mancanegara dan domestik.

Selain infrastruktur, Pembuatan sumber daya manusia Ke sektor Wisata Internasional juga menjadi fokus utama. Lewat berbagai Langkah pelatihan dan sertifikasi, pemerintah berhasil Memperbaiki Mutu layanan dan hospitality yang ditawarkan Didalam para pelaku industri Wisata Internasional.

Ini berdampak langsung Ke meningkatnya kepuasan wisatawan yang datang Ke Indonesia. Tidak Cuma Itu, promosi Wisata Internasional yang masif dan kreatif Lewat media digital dan berbagai ajang internasional telah berhasil Memikat perhatian dunia.

Sosialisasi Politik ‘Wonderful Indonesia’, ‘MotoGP Mandalika’ dan ‘Wisata Halal’ yang diusung pemerintah berhasil memenangkan berbagai Apresiasi internasional dan Memperbaiki citra positif Indonesia sebagai destinasi wisata Dunia.

Prestasi ini tentu tidak lepas Di sinergi Antara pemerintah pusat dan Lokasi, pelaku industri Wisata Internasional, serta Kelompok lokal. Pemberian dan partisipasi aktif Di semua pihak menjadi Kunci Sustainability pembangunan Wisata Internasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Perjalanan Masih Panjang, Tantangan Masih Banyak

Akan Tetapi, perjalanan ini masih panjang. Tantangan Ke Didepan masih banyak. Mulai Di Topik Sustainability lingkungan, peningkatan kontribusi pdb Wisata Internasional Pada PDB nasional, penciptaan lapangan kerja perlindungan Kearifan Lokal Global lokal, persoalan wisatawan nakal Ke Bali, dan hingga pemerataan manfaat ekonomi Di sektor Wisata Internasional.

Maka Itu, diperlukan komitmen dan kerja keras yang berkelanjutan Untuk memastikan bahwa Wisata Internasional Indonesia terus berkembang dan Menyediakan manfaat Untuk seluruh lapisan Kelompok.

Sebagai catatan pamungkas, kita patut mengapresiasi segala upaya dan dedikasi yang telah diberikan Didalam Bapak Ri Jokowi Ke dua periode masa pemerintahannya Di memajukan sektor Wisata Internasional Indonesia.

Selamat Ulang Tahun Ri Jokowi. Semoga sektor Wisata Internasional menjadi legacy, tinta emas dan Terapi panjang umur Ke penghujung periode pemerintahan Di dua periode.

Wisata Internasional yang Lebihterus maju, penguat karakter bangsa dan tentunya membawa Kesejaganan Untuk rakyat Indonesia.

——-

Artikel ini ditulis Taufan Rahmadi, Pakar Strategi Wisata Internasional Nasional. Artikel merupakan kiriman pembaca detikcom dan tidak mencerminkan pandangan redaksi.