Realisasi pendapatan Negeri tahun 2024 mencapai Rp2.842,5 triliun atau naik 2,1% Untuk realisasi tahun Sebelumnya Itu, Menkeu ungkap rincian lengkapnya. Foto/Dok
“Alhamdulillah, APBN telah kita tutup dan hasilnya ada Hingga kolom Di, penerimaan Negeri Walaupun penerimaan Retribusi Negara Merasakan tekanan, kita bisa recover kembali yang tadinya Rp1.921,9 triliun, kita bisa pulihkan Hingga Rp1.932,4 triliun. Tidak mencapai target awal, tapi lebih baik Untuk laporan semester kita,” kata Menkeu Sri Mulyani Untuk Konferensi Pers APBN 2024, Senin (6/1/2025).
Adapun penerimaan Retribusi Negara tahun 2024 mencapai Rp1.932,4 triliun atau tumbuh 3,5% (yoy). Kemajuan ini didorong Dari Kemajuan Untuk jenis penerimaan Retribusi Negara utama seperti PPh Nonmigas dan PPN/PPnBM.
“Malahan kalau dibandingkan penerimaan Retribusi Negara tahun lalu, Rp1.867 penerimaan Retribusi Negara Walaupun harga Barang Dagangan dan tekanan bertubi-tubi masih tumbuh 3,5 persen, ini adalah sesuatu yang kita syukuri dan kita terus jaga,” jelas Sri Mulyani.
Hingga Samping Itu pendapatan Negeri juga bersumber Untuk Bea Cukai tumbuh 4,9% atau Rp300,2 triliun yang dipengaruhi kinerja Penjualan Barang Hingga Luar Negeri-Pembelian Barang Untuk Luar Negeri dan terjadi Trend Populer downtrading.
“Cerita yang sama Bersama bea cukai kita tutup Bersama 300,2 triliun, ini juga tumbuh lebih tinggi Untuk tahun lalu 286,3 Dari Sebab Itu tumbuhnya 4,9 persen. Lebih baik Untuk yang kita prediksikan Hingga awal tahun 296,5 triliun, Walaupun Hingga bawah target APBN awal,” ungkap Menkeu.
Terakhir ada Penerimaan Negeri Bukan Retribusi Negara (PNBP) tahun 2024 mencapai Rp579,5 triliun (117 persen) melebihi target APBN. “PNBP terjaga baik realisasi tercapai 579,5 triliun, ini jauh melampaui laporan semester 549,1 dan lebih jauh lagi apbn awal 492 triliun,” katanya.
Karenanya, Sri Mulyani menilai tiga pendapatan Negeri tersebut masih terjaga atau tumbuh dibandingkan tahun 2023. “Dari Sebab Itu ini tiga pendapatan Negeri kita Untuk situasi yang begitu rentan, begitu tidak pasti bertubi-tubi masih terjaga Agar pendapatan 2.842 triliun itu artinya kita masih tumbuh dibandingkan tahun 2023 yang 2.783,9 triliun,” ujarnya.
Sebelumnya Itu, Sri Mulyani Mengintroduksi Dana Pendapatan dan Belanja Negeri atau APBN 2024 defisit sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29% Pada produk domestik bruto (PDB).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tumbuh 2,1 Persen, Realisasi Pendapatan Negeri 2024 Capai Rp2.842,5 Triliun