Badung –
Topik Wisata Internasional Bali yang Untuk tidak baik-baik saja ternyata sudah sampai Ke telinga mahasiswa. Mendengar Topik Bali ‘dijajah’ turis Asing, mahasiswa pun buka suara.
Mutakhir-Mutakhir Wisata Internasional Bali digegerkan Bersama kemunculan “New Moscow” Ke peta Daerah Canggu. Pemerhati Wisata Internasional Prof. Dr. Drs. I Putu Anom, M.Par, yang juga Guru Besar Wisata Internasional Universitas Udayana berpendapat Kejadian Luar Biasa ini Menunjukkan jika Canggu banyak dihuni wisman Rusia.
Ke Di Itu, Melewati salah satu unggahannya Ke media sosial, pendiri Wanda House of Jewels, Wanda Ponika, Justru Mengungkapkan bahwa Bali dijajah turis Asing, Sebab banyak WNA yang memulai Usaha dan bekerja Bersama visa turis.
Topik Wisata Internasional Bali yang Untuk tak baik-baik saja dan kini “dijajah” Bersama turis Asing ternyata sudah sampai Ke telinga mahasiswa. Topik ini pun Merasakan tanggapan Bersama Dian Putri, salah satu mahasiswa Ke Universitas Udayana.
Dian mengungkapkan kekhawatirannya sebagai mahasiswa, sekaligus warga lokal Bali. Terlebih ketika turis Asing mulai “mencuri” sumber ekonomi Bersama para warlok.
Tentu situasi ini Akansegera Memangkas kesempatan warga lokal Sebagai membangun Usaha atau usaha mereka Ke tanah sendiri. Jangan sampai warga lokal menjadi orang Asing Ke tanah kelahirannya.
“Kalau aku sendiri, tentu khawatir banget ya. Bali itu nggak terlalu luas, sedangkan turis terus berdatangan apalagi banyak mendirikan usaha. Tentu ini bisa Memangkas kesempatan kita sebagai warga lokal Sebagai membangun Usaha Ke tanah sendiri. Justru jangan sampai warga lokal itu Bersama Sebab Itu orang Asing Ke tanah kelahirannya,” ungkap Dian.
Sebagai mahasiswa ekonomi, Dian juga menyoroti beberapa indikasi oknum turis Asing yang melakukan usaha secara illegal tentu Akansegera menyebabkan kebocoran pendapatan Ke pemerintah Daerah.
Sependapat Bersama Dian, Eka Sevia pun Menyediakan suaranya Pada Situasi Wisata Internasional Bali. Ia menyebut permasalahan ini bisa kita tengok Bersama dua perspektif, yaitu dampak positif dan negatifnya.
Menurut Eka, jika semua usaha yang dijalankan Bersama turis Asing sudah sesuai Bersama prosedur dan aturan yang berlaku, tentu ini Akansegera menjadi lapangan pekerjaan Mutakhir Untuk warga Di. Pendapatan Daerah yang bersumber Bersama Iuran Wajib pun juga Akansegera Meresahkan.
“Jika turis Asing membuka usaha, tentu harus sesuai aturan yang berlaku. Jika sudah sesuai aturan, maka Akansegera membuka lapangan pekerjaan. Pendapatan Daerah juga Meresahkan, terutama Bersama Iuran Wajib,” ujar Eka.
Tetapi, jika turis Asing yang datang dan membangun berbagai macam usaha dan tak mengindahkan peraturan yang berlaku. Tentu ini Akansegera berdampak buruk Pada Bali. Mulai Bersama segi lingkungan hingga ekonominya.
“Kalau tidak sesuai aturan, tentu Akansegera berdampak negatif. Apalagi kalau melakukan pembangunan usahanya sampai merusak alam, itu kan nggak baik. Usaha-usaha turis juga membuat persaingan Lebihterus ketat, Bersama Sebab Itu warlok Akansegera kehilangan sumber pendapatan,” imbuh Eka.
Sebagai mahasiswa dan warga asli Bali, Dian berharap pihak Yang Terkait Bersama seperti pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan Komunitas selalu bersinergi Sebagai menjaga ajeg bali.
“Harapanku Ke depannya semoga semua pihak Yang Terkait Bersama seperti pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan Komunitas selalu bersinergi Sebagai menjaga ajeg bali dan semoga Ke depannya generasi muda Bali lebih berkontribusi Sebagai tanah kelahirannya sendiri,” tutup Dian.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Topik Bali ‘Dijajah’ Turis Asing Makin Hangat, Bagaimana Suara Mahasiswa?