Jakarta –
Pembantu Pemimpin Negara Perjalanan Ke Luarnegeri dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons soal keluhan tiket pesawat domestik yang mahal. Dia mengatakan Pada ini pemerintah Untuk menyiapkan strategi, termasuk membentuk satuan tugas (satgas), Bagi menyelesaikan masalah itu.
Harga tiket yang tinggi kontradiktif Bersama imbauan liburan Ke Indonesia Saja yang digaungkan pemerintah. Sebagai gambaran harga tiket pesawat Ke akhir pekan ini, Sabtu (27/7/2024), Jakarta – Bali termurah Ke atas Rp 1 juta. Ke Pada Yang Sama, harga tiket pesawat Jakarta – Kuala Lumpur yang termurah tidak sampai Rp 700 ribu.
“Saya ingin, ini Karena Itu momen Ke akhir pemerintahan Pak Jokowi jilid kedua ini agar kita bisa mengatasi permasalahan tiket mahal yang domestik,” kata Sandi Pada ditemui Untuk rilis Sinema Uang Panai 2 Ke Djakarta Teater, Jakarta, Minggu (21/7/2024).
“Dan ini Untuk dikebut, kita dorong Bagi beberapa langkah-langkah strategis ini bisa kita dieksekusi segera, Agar nanti Sebelumnya Oktober 2024 harga tiket bisa terjangkau Bagi Komunitas,” dia menambahkan.
Sandiaga menyebut Pada ini ada satgas yang Berorientasi menangani harga tiket pesawat mahal itu. Satgas itu diisi Bersama sejumlah kementerian, mulai Untuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal (Kemenkomarves), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perhubungan, hingga Kementerian Perjalanan Ke Luarnegeri dan Ekonomi Kreatif.
“(Satgas) dipimpin Kemenko Marves, Kemenko Perekonomian, dan lintas Kementerian tentunya Kemenhub, leading sektornya ada Kementerian BUMN, ada Kemenparekraf, Kementerian Hukum dan Hak Fundamental, dan beberapa instansi Yang Terkait Bersama lainnya,” kata Sandiaga.
Sandi berpendapat harga tiket mahal penerbangan domestik mahal itu dipengaruhi Bersama tidak imbangnya penawaran dan permintaan Untuk penerbangan.
“Supply dan demand. Karena Itu masalah Ke Indonesia itu Lantaran permintaan Bagi mobilitas tinggi, tetapi kesediaan Sofa itu terbatas. Nah, Pada permintaan naik, harga pesawat naik. Di Itu, dipicu Bersama harga avtur, tingginya biaya operasional, ada beberapa komponen Pajak Lainnya. Nah, itu yang kami bedah satu per satu,” kata Sandiaga.
“Itu semua yang Untuk kami bedah. Semoga Untuk waktu dua atau tiga bulan ada solusinya,” Sandi menambahkan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tiket Pesawat Domestik Mahal, Kapan Harga Turun?