Jakarta –
Cara Hidup centenarian atau orang-orang yang hidup hingga berusia 100 tahun lebih kerap menjadi contoh bagaimana sebuah pola hidup dapat menentukan panjang umur atau tidaknya seseorang. Akan Tetapi, upaya Untuk memahami rahasia Di balik kemampuan mereka hingga hidup 100 tahun lebih tidaklah mudah.
Studi belum lama ini dilakukan Untuk mengungkapkan ‘rahasia’ tersebut. Dipublikasikan GeroScience, terungkap terdapat beberapa temuan Yang Terkait Bersama biomarker umum Di darah seperti Ke kolesterol dan glukosa Ke orang yang berusia lebih Di 90 tahun. Bagaimana hasilnya?
Profesor madya epidemiologi Institut Karolinska Karin Modig mengatakan bahwa Studi ini dilakukan Bersama membandingkan profil orang-orang yang berumur panjang dan berumur lebih pendek.
Mereka Bersama Detail Mengejar hubungan Antara profil tersebut Bersama Kemungkinan Untuk menjadi seorang centernarian. Data ‘hidup’ mereka Pada 35 tahun lalu ditindaklanjuti.
“Studi kami mencakup data Di 44 ribu orang Swedia yang menjalani pemeriksaan Kesejajaran Ke usia 64-99 tahun,” kata Modig dikutip Di Science Alert, Rabu (19/6/2024).
Beberapa biomarker berbasis darah yang dipantau Bersama peneliti berhubungan Bersama peradangan, metabolisme, fungsi hati dan ginja, serta potensi malnutrisi dan anemia.
Modig dan Regu peneliti menemukan orang yang berhasil hidup hingga berusia 100 tahun Memiliki kadar glukosa, kreatinin, dan asam urat yang lebih rendah Dari usia enam puluhan tahun. Walaupun nilai median Antara centenarian dan non-centenarian tidak berbeda signifikan, orang yang berhasil hidup hingga 100 tahun jarang Menunjukkan nilai yang sangat tinggi atau rendah (moderat).
Untuk sebagian biomarker yang diteliti, baik centenarian dan non-centenarian Memiliki nilai Di luar kisaran yang Disorot normal Di pedoman klinis. Hal ini Bisa Jadi Sebab pedoman ini ditetapkan berdasarkan Pertumbuhan yang lebih muda dan sehat.
“Di menelusuri biomarker mana yang dikaitkan Bersama kemungkinan mencapai usia 100 tahun, kami menemukan bahwa semua kecuali alanine aminotransferase dan albumin Di 12 biomarker Menunjukkan adanya hubungan Bersama kemungkinan mencapai usia 100 tahun. Hal ini Malahan Setelahnya memperhitungkan beban usia, jenis kelamin, dan Penyakit,” kata Modig.
Orang-orang yang berada Di kelompok terendah Di hal kadar kolesterol total dan zat besi Memiliki Kemungkinan lebih rendah Untuk hidup hingga 100 tahun. Hal tersebut juga dialami Bersama orang Bersama kadar glukosa, kreatinin, asam urat, dan penanda fungsi hati yang lebih tinggi.
Walaupun perbedaan yang ditemukan secara keseluruhan cukup kecil, hal ini Menunjukkan adanya hubungan potensial Antara Kesejajaran metabolisme, Minuman Bergizi, dan umur yang panjang.
“Studi ini tidak Menyediakan kesimpulan apapun tentang faktor Cara Hidup atau gen mana yang bertanggung jawab atas nilai-nilai biomarker. Akan Tetapi, masuk akal jika faktor-faktor seperti Minuman Bergizi dan asupan alkohol berperan,” tandasnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Terungkap ‘Modal Utama’ Centenarian Bisa Hidup Sampai 100 Tahun