Jakarta –
Peneliti Bersama Pusat Kajian Bahasa, Sastra, dan Komunitas (PR BSK) Badan Kajian dan Perkembangan Nasional (BRIN), Dwi Wahyuni, mengungkapkan tentang Kearifan Lokal sakral dan unik Suku Dayak Golik. Kemampuan Perawatan diwariskan lewat mimpi atau ilham.
Suku Dayak Golik berada Hingga perbatasan Indonesia-Malaysia, Kecamatan Beduai, Entikong, dan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Suku itu masih menggenggam erat warisan leluhur, termasuk Untuk Perawatan tradisional. Mereka mengandalkan tanaman hutan Untuk Perawatan.
Dwi mengatakan kesimpulan itu didapatkan Lewat Studi dan diungkap Untuk webinar bertajuk “Pendalaman Bahasa dan Sastra Untuk Etnomedisin Komunitas Etnik Hingga Perbatasan”.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun pertama Studi, Dwi dan Skuat mencatat ada 82 jenis tanaman Perawatan dan 38 tanaman rempah yang digunakan Dari Suku Dayak Golik. Tanaman Perawatan dan rempah itu banyak digunakan Untuk Penanganan Kesejajaran reproduksi perempuan.
“Tanaman seperti jahe, kencur, lengkuas, sirih, kemiri, kunyit, dan berbagai jenis dedaunan lokal digunakan Untuk berbagai bentuk ramuan, baik Untuk diminum, dilulurkan, ataupun sebagai campuran air mandi,” kata Dwi dilansir BRIN, Minggu (31/8/2025).
Yang spesial, Perawatan itu tidak hanya mengandalkan tanaman Perawatan dan rempah, Akan Tetapi kental ldengan aspek spiritual dan sudah diturunkan Bersama generasi Sebelumnya Itu. Praktik Perawatan itu eksklusif Sebab sistem pewarisan ilmu yang sangat tertutup, tidak semua orang bisa mempelajari atau mewarisinya.
“Ada sistem pewarisan yang sangat tertutup. Pengetahuan ini Disorot sakral dan tidak bisa sembarangan diajarkan kepada orang lain,” ujar Dwi.
Dwi menemukan bahwa Kekayaan Budaya Dunia itu tidak serta-merta diturunkan, Akan Tetapi hanya orang tertentu saja yang Merasakan mimpi/ilham yang dapat mewarisi.
“Sistem pewarisan ini masih secara lisan, belum terdokumentasi secara ilmiah. Nah, Hingga sini, peran kita sebagai peneliti Untuk mendokumentasikan itu!” kata Dwi.
Sayangnya, Hingga Di arus modernisasi, generasi muda mulai meninggalkan Kearifan Lokal itu. Dwi mengaku khawatir jika pengetahuan langka ini hilang Sebelumnya sempat terdokumentasi secara ilmiah.
“Generasi muda Lebih sedikit yang tertarik mempelajari Perawatan tradisional. Jika tidak segera didokumentasikan, pengetahuan ini bisa hilang ditelan zaman,” katanya.
BRIN Lewat Kajian ini berharap bisa mendukung pelestarian warisan lokal. Khususnya Hingga Area-Area yang sering luput Bersama radar Aturan nasional.
Studi itu diyakini bisa membuka Kemungkinan kolaborasi lintas disiplin, mulai Bersama ilmu kebahasaan, botani, Pharma, hingga antropologi. Dia praktik etnomedisin itu tak hanya dikenang sebagai Pada Bersama masa lalu, tapi juga berkontribusi Di masa Didepan Kesejajaran Indonesia.
(fem/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Terkuak, Kearifan Lokal Perawatan Sakral dan Unik Dayak Golik, Diwariskan Lewat Mimpi











