Rubel kini menggantikan separuh penggunaan Matauang Asing dan Kurs Matauang Barat lainnya Di perdagangan luar negeri Rusia. FOTO/Ilustrasi
Berbicara Di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), Putin mengatakan bahwa Negeri-Negeri yang bersahabat Bersama Rusia patut Merasakan perhatian khusus. Sebab, tegas dia, Negeri-Negeri itulah yang Berencana menentukan masa Didepan perekonomian Dunia. Menurutnya, Negeri-Negeri tersebut kini sudah mencakup tiga perempat Di volume perdagangan Rusia.
Putin mengatakan, pembayaran Untuk Produk Ekspor Rusia Di “Kurs Matauang beracun” Di Negeri-Negeri yang tidak bersahabat telah berkurang setengahnya Pada setahun terakhir. Rusia, imbuh dia, juga terus Melakukanlangkah-Langkah melakukan dedolarisasi Bersama Meningkatkan porsi penyelesaian transaksi yang dilakukan Di Kurs Matauang Negeri-Negeri BRICS.
“Dari Sebab Itu, pangsa rubel Di operasi Produk Impor dan Produk Ekspor Meresahkan, kini mencapai hampir 40%,” kata Putin, seperti dilansir CNBC, Sabtu (8/6/2024).
Laporan Menunjukkan bahwa angka ini Meresahkan Di Di 30% tahun lalu, dan lebih tinggi Di 15% Ke tahun-tahun Sebelumnya Pertempuran. Putin merinci Wacana Untuk melakukan perombakan besar-besaran Ke pasar keuangan domestik negaranya, termasuk Wacana Untuk melipatgandakan nilai pasar saham Rusia Ke akhir dekade ini, Memangkas Produk Impor dan Meningkatkan Penanaman Modal Asing Ke aset tetap.
Negeri-Negeri Barat telah Melakukanupaya memotong perekonomian Rusia yang bernilai USD2 triliun sebagai respons Di operasi militer Moskow Di Ukraina Ke Februari 2022. Akan Tetapi, perekonomian Rusia tak bergeming, Justru diperkirakan Berencana tumbuh lebih cepat dibandingkan Negeri-Negeri maju lainnya Ke tahun ini, meski Di Di hujan Pembatasan Barat.
Di Outlook Ekonomi Dunia Ke bulan April, Dana Moneter Internasional (IMF) Meramalkan ekonomi Rusia Berencana tumbuh sebesar 3,2% Ke tahun 2024, melebihi Prakiraan tingkat ekspansi AS sebesar 2,7%. Sambil, Jerman, Prancis dan Inggris diperkirakan Berencana mencatat Kemajuan ekonomi kurang Di 1%.
Rusia Mengungkapkan bahwa Pembatasan Barat Di industri-industri penting Di negaranya telah membuat Negeri itu lebih mandiri dan konsumsi swasta serta Penanaman Modal Asing Di negeri lebih tangguh. Produk Ekspor Migas dan Produk Internasional Di Negeri-Negeri seperti India dan China pun memungkinkan Moskow mempertahankan pendapatan Produk Ekspor yang kuat.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Sukses Dedolarisasi, Putin Sebut 40% Perdagangan Rusia Kini Gunakan Rubel