Tak semuanya mitos seputar Minuman dan Gizi benar adanya. Banyak mitos yang menyesatkan dan justru membawa efek Di Sebagai tubuh.
Dilansir Bersama DailyMailUK (24/07/2025), menurut Lynne Murphy, ahli gizi Bersama Nutri Lean Inggris, banyak orang terus-menerus dibanjiri informasi Minuman dan Gizi yang saling bertentangan. Sayangnya banyak mitos Minuman populer yang justru keliru dan sering membuat orang terkecoh.
“Tidak ada rumus yang cocok Sebagai pola makan semua orang. Apa yang berhasil Untuk satu orang bisa berdampak buruk Untuk yang lain,” jelasnya. Faktor usia, Kegiatan, Situasi Kesejajaran, hingga genetik, semuanya mempengaruhi respons tubuh Pada Minuman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Sebab Itu pola makan jangka panjang seperti apa yang sebaiknya diikuti? Murphy menyarankan Sebagai kembali Di dasar, perbanyak makan sayur, hindari Minuman olahan dan perhatikan bagaimana tubuh merespons Minuman.
Murphy juga Membeberkan tujuh mitos seputar Minuman yang sering dipercaya Dari banyak orang. Mulai Bersama mitos jangan makan lemak dan karbohidrat Pada Asupan Minuman, sampai mitos seputar gula dan jus buah.
Berikut ini 5 mitos Minuman yang tak lagi perlu dipercaya:
1. Lemak Itu Buruk
|
Menu Minuman dengn Lemak sehat. Foto: Getty Images/iStockphoto/sveta_zarzamora
|
Banyak orang masih percaya lemak adalah musuh utama Di menurunkan berat badan. Akan Tetapi menurut Murphy, anggapan ini tidak hanya keliru tetapi juga bisa membahayakan Kesejajaran.
“Menghindari semua jenis lemak justru salah satu hal terburuk Sebagai tubuh” jelasnya. Lemak sehat yang berasal Bersama alpukat, kacang-kacangan, dan Energi zaitun sangat penting.
Lemak sehat Menyediakan energi lebih banyak daripada karbohidrat dan protein, serta mendukung fungsi otak. Di wanita, lemak sehat juga membantu produksi hormon yang sehat.
Murphy menekankan yang perlu dibatasi adalah lemak trans dan lemak jenuh berlebihan, seperti yang ditemukan Di kue, gorengan, dan Minuman olahan.
“Jenis-jenis lemak inilah yang Meningkatkan kolesterol jahat dan risiko Gangguan jantung serta stroke,” jelasnya.
2. Minuman Bebas Gluten Lebih Sehat
Ada kecenderungan orang Sebagai membeli semua produk Minuman bebas gluten Sebab Dikatakan lebih sehat. Akan Tetapi Murphy mengingatkan bahwa anggapan ini bisa menyesatkan dan berdampak buruk Untuk berat badan.
“Kecuali seseorang Memperoleh Gangguan celiac atau alergi dan sensitif Di gluten, Minuman bebas gluten tidak otomatis lebih sehat,” ujarnya. Produk pengganti gluten sering kali justru mengandung lebih banyak gula, kalori dan bahan tambahan Sebagai meniru rasa serta tekstur Minuman normal.
Murphy menambahkan, “Saya sering melihat orang beralih Di biskuit gluten-free Sebab merasa itu pilihan yang sehat, padahal justru mengandung lebih banyak kalori dan gizi yang lebih rendah daripada versi biasa. Kalau tidak perlu, tetap konsumsi yang biasa saja, itu lebih baik Sebagai tubuh dan berat badan.” tuturnya.
3. Jus Membantu Detox
Banyak orang menjadikan jus buah sebagai alasan ‘detoks’ atau Sebagai Mengintroduksi racun Bersama tubuh. Foto: Getty Images/golubovy |
Banyak orang menjadikan jus buah sebagai alasan ‘detoks’ atau Sebagai Mengintroduksi racun Bersama tubuh. Sayangnya ini adalah Kesalahan Individu umum yang sering dilakukan banyak orang.
“Hati dan ginjal seseorang sudah sangat efektif membersihkan tubuh Bersama racun. Orang-orang tidak perlu menghabiskan uang Sebagai membeli jus mahal,” jelas Murphy.
Di Itu yang lebih merugikan, proses juicing atau jus justru menghilangkan serat bermanfaat Bersama buah dan sayur, belum lagi kandungan gula tambahan Di dalamnya.
“Pada seseorang membuat jus apel, yang diminum Di dasarnya adalah air gula rasa apel, tanpa serat yang biasanya memperlambat penyerapan gula,” kata Murphy.
Dampaknya terjadi lonjakan gula darah yang drastis, yang jika terjadi berulang dapat Meningkatkan risiko diabetes dan Gangguan jantung.
4. Karbohidrat Bikin Gemuk
Banyak orang menjalani Asupan Minuman ketat dan menyingkirkan semua jenis karbohidrat seperti roti dan pasta. Padahal menurut Murphy, ini adalah kesalahpahaman besar.
“Karbohidrat bukanlah musuh. Penambahan berat badan terjadi ketika seseorang mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar, tidak peduli apakah kalorinya berasal Bersama karbohidrat, protein, atau lemak.” jelasnya.
Tubuh membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi, terutama Pada Olah Raga Menimbulkan Kekhawatiran. Masalahnya bukan Di karbohidrat itu sendiri, melainkan Di jenis dan jumlah yang dikonsumsi.
“Pilihlah karbohidrat utuh seperti roti gandum, bukan versi roti putih yang sudah Dari Sebab Itu Minuman olahan. Selain memberi energi, Anda juga Akansegera Merasakan manfaat serat, pencernaan yang lebih baik, dan kadar kolesterol yang lebih stabil,” katanya.
5. Gula Alami Lebih Baik daripada Gula Biasa
Gula alami Bersama madu. Foto: Getty Images/iStockphoto/mars58 |
Banyak orang berpikir bahwa gula alami Dikatakan lebih sehat Bersama gula atau pemanis tambahan. Menurut Murphy, pernyataan itu menyesatkan.
“Memang sumber gula alami sering disertai serat dan Gizi tambahan, tetapi tubuh setiap orang tetap memproses gula Bersama cara yang sama, terlepas Bersama asalnya,” jelasnya.
Baik gula alami Bersama madu maupun apel, semuanya tetap memicu kenaikan kadar gula darah seperti halnya gula putih.
“Banyak orang berpikir mereka bisa makan pemanis alami sebanyak Bisa Jadi, padahal tubuh tidak bisa membedakan Antara madu dan gula putih Setelahnya dicerna,” katanya. ” Menurutnya kedua jenis gula ini tetap membawa risiko Kesejajaran jika dikonsumsi berlebihan.
6. Pengaruh Pola Makan Di Metabolisme
Beberapa orang meyakini bahwa makan Bersama porsi sesikit tapi sering dapat menjaga metabolisme tetap aktif. Akan Tetapi menurut Murphy, ini hanyalah mitos yang sudah lama dibantah secara ilmiah.
“Gagasan bahwa makan sering bisa membuat metabolisme lebih aktif ini sudah terbukti keliru. Metabolisme Anda tidak Akansegera melambat secara signifikan hanya Sebab seseorang tidak makan setiap beberapa jam sekali ,” lanjutnya.
Faktanya beberapa orang justru merasa lebih baik Bersama pola makan yang lebih jarang Akan Tetapi lebih besar porsinya.
“Tubuh seseorang mampu bertahan beberapa jam tanpa makan tanpa Merasakan penurunan fungsi metabolisme. Yang penting adalah makan Pada benar-benar lapar dan menikmati Minuman yang bernutrisi dan gizi seimbang,” saran Murphy.
7. Minuman Rendah Lemak Lebih Sehat
Menu Sarapan Rendah Kalori dan Cocok Sebagai Asupan Minuman Foto: Ilustrasi iStock/Site Recipe |
Seperti anggapan tentang gluten-free, banyak yang mengira produk Minuman rendah lemak selalu lebih sehat. Padahal Murphy menyebutkan ketika lemak dihilangkan Bersama Minuman, produsen seringkali menambahkan gula, garam, atau bahan buatan agar tetap terasa enak.
“Ini bisa membuat Minuman versi rendah lemak justru lebih buruk daripada versi aslinya,” jelasnya. “Yoghurt rendah lemak yang penuh Bersama gula tambahan justru tidak Menyediakan manfaat seperti yoghurt penuh lemak tanpa pemanis.” sambungnya.
Intinya tidak semua label Minuman rendah lemak berarti lebih sehat. Akan Tetapi yang perlu dilakukan adalah membaca label Bersama teliti Sebelumnya membelinya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Stop! 7 Mitos Populer Tentang Minuman yang Keliru dan Tak Perlu Dipercaya














