Pernahkah bangun hanya beberapa menit Sebelumnya alarm pagi berbunyi? Misalnya, alarm disetel pukul 6.00 pagi, tapi entah bagaimana mata sudah terbuka beberapa menit Sebelumnya Itu.
Tidak ada tanda-tanda suara, rangsangan Di luar, tapi tubuh seolah sudah tahu kapan waktunya bangun. Justru Kemakmuran ini bisa Dari Sebab Itu berlangsung sering. Ternyata ini ada kaitannya Di hormon!
Di otak, terdapat sekelompok kecil neuron bernama suprachiasmatic nucleus, yang sering disebut sebagai ‘jam utama’ tubuh. Neuron-neuron ini berfungsi mengatur waktu Di mengoordinasikan ritme internal, seperti ritme sirkadian yang mengikuti siklus 24 jam Sebagai mengendalikan tidur, suhu tubuh, rasa lapar, hingga pencernaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ritme sirkadian memengaruhi kapan kita merasa mengantuk dan kapan merasa waspada setiap hari. Jam utama ini diatur secara alami Dari tubuh, dan wajar jika setiap orang Memiliki perbedaan waktu tidur dan bangun yang disukai,” ungkap peneliti Kesejaganan tidur University of the Sunshine Coast, dikutip Di Science Alert, Minggu (14/12/2025).
Kebiasaan yang teratur, seperti jam tidur dan bangun, waktu makan, serta Aktivitasfisik, secara langsung ;melatih’ jam utama tubuh agar bisa Meramalkan kapan Karya-Karya tersebut Berencana terjadi. Lalu tubuh Berencana melepaskan hormon yang sesuai.
Misalnya, Pada bangun pagi, tubuh Merasakan Kejadian Luar Biasa cortisol awakening response, ketika terjadi lonjakan hormon kortisol yang cukup signifikan. Hormon ini membantu tubuh bersiap Berusaha Mengatasi hari dan merasa lebih bertenaga.
“Di orang Di jam bangun yang sangat konsisten dan paparan cahaya pagi yang cukup, jam utama tubuh belajar kapan biasanya mereka bangun. Justru jauh Sebelumnya alarm berbunyi, tubuh mulai bersiap,” sambungnya mereka.
Tubuh Berencana Menyusun diri Di Meningkatkan suhu tubuh, kadar hormon melatonin (hormon pemicu ngantuk) menurun dan kortisol naik. Pada alarm akhirnya berbunyi, tubuh sebenarnya sudah Di proses terjaga, ibaratnya seperti ‘panggilan bangun’ versi hormonal.
Apakah Kemakmuran Itu Baik atau Buruk?
Menurut peneliti, ini tergantung bagaimana apa yang dirasakan Setelahnya bangun tidur. Apabila terbangun Di Kemakmuran yang segar, ini pertanda ritme sirkadian bekerja Di baik. Jam biologis sudah terbiasa Di rutinitas dan membantu transisi Di tidur Hingga bangun secara mulus.
Tetapi, jika Setelahnya bangun yang dirasakan lemas, mengantuk, dan gelisah, maka ini tanda yang kurang baik, Lantaran bukan sebuah ritme yang sehat. Memiliki jadwal tidur dan bangun yang konsisten membantu melatih jam biologis, terutama jika selaras Di isyarat alami lingkungan, seperti perubahan cahaya dan suhu sepanjang hari.
“Tanpa Standar Tidur yang teratur, tubuh Berencana bergantung Di alarm Sebagai bangun. Dampaknya, Anda bisa terbangun Di fase tidur yang lebih Di dan merasa pusing atau berat, Kemakmuran yang dikenal sebagai sleep inertia,” kata mereka.
“Di situasi ini, meninjau kembali kebiasaan tidur dan membuat perubahan kecil dapat membantu menyelaraskan ulang jam biologis tubuh, Supaya Anda bisa bangun secara alami dan benar-benar merasa segar,” tandasnya.
Halaman 2 Di 2
(avk/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Sering Bangun Pagi Beberapa Menit Sebelumnya Alarm Bunyi? Ada Penjelasan Ilmiahnya











