Jakarta –
Selain cuaca ekstrim, Sekretaris Tim Pejabat Tingginegara Teddy Indra Wijaya menyebut kerusakan lingkungan Dari Sebab Itu salah satu faktor yang memperparah Bencana Alam bandang dan longsor.
Bencana alam Bencana Alam dan longsor Di tiga provinsi Di Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat begitu dahsyat. Hingga Di ini, tercatat lebih Bersama 800 orang menjadi korban jiwa, dan 600 lainnya masih hilang.
Teddy menegaskan seiring Bersama penanganan dampak bencana dan penyelamatan warga terdampak, pemerintah juga Menilai dan Mengejar secara menyeluruh kerusakan lingkungan yang ada Di tiga provinsi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Seiring Bersama evakuasi dan penanganan korban yang menjadi fokus utama pemerintah, Dari Sebab Itu penyebab bencana ini menjadi perhatian juga dan selain faktor cuaca ekstrem, tentunya ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana, dan ini terus ditelusuri secara serius,” kata Teddy menjawab pertanyaan wartawan Di jumpa pers Di Posko Dukungan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12) seperti dikutip Ditengah.
“Pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi secara menyeluruh Yang Terkait Bersama bencana ini,” tambah Teddy.
Di kesempatan sama, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan koordinasi secara lisan telah dilakukan kepolisian Bersama Pejabat Tingginegara Kehutanan Raja Juli Antoni Yang Terkait Bersama temuan kayu-kayu gelondongan Di lokasi terdampak bencana.
“Besok (Kamis, 4/12), kami Akansegera melaksanakan Pertemuan bersama Bagi menurunkan Regu gabungan guna melakukan proses penyelidikan Yang Terkait Bersama peristiwa yang terjadi. Tentunya jika ada Kartu Kuning hukum, kita proses,” kata Kapolri.
Sambil Itu, Pejabat Tingginegara Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno juga menyampaikan hal yang sama.
Pratikno Mengungkapkan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) telah turun tangan Bagi menelusuri dugaan gelondongan kayu yang terbawa arus Bencana Alam bandang.
“Satgas Penertiban Kawasan Hutan sudah turun tangan menelusuri dugaan gelondongan kayu yang banyak terbawa arus Bencana Alam. Pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan Kartu Kuning Melewati analisis citra satelit,” katanya.
Ribuan kayu gelondongan berukuran besar, yang sebagian besar tampak seperti dipotong Bersama mesin, ikut tersapu Bencana Alam bandang Di tiga provinsi Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Berat kayu gelondongan itu diperkirakan mencapai ribuan ton.
Bencana Alam bandang menerjang Daerah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat Di Selasa, 25 November 2025. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Untuk laman resminya, melaporkan jumlah korban jiwa akibat Bencana Alam bandang dan longsor Di Sumatera per Rabu mencapai 804 jiwa, Sambil Itu 634 jiwa masih dinyatakan hilang.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Selain Cuaca Ekstrim, Kerusakan Lingkungan Perparah Bencana Alam Sumatera











