Minuman energi kerap menjadi andalan banyak orang Pada tubuh terasa butuh dorongan cepat.
Sayangnya, sebuah laporan Di BMJ Case Reports mengungkapkan bahaya Untuk kebiasaan ini. Pria Di Inggris yang dikenal Segar dan sehat Merasakan stroke iskemik akibat tekanan darah yang sangat tinggi.
Iya Melakukan Kunjungan Hingga Fasilitas Medis Bersama keluhan mati rasa dan kelemahan Di sisi kiri tubuh, sulit berjalan, hingga gangguan bicara serta menelan. Untuk hasil pemeriksaan, terlihat ada pembuluh darah tersumbat Di area otak yang mengatur sensorik dan motorik yang disebut sebagai stroke iskemik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tekanan darahnya kalau itu mencapai 245/150 mmHG, diduga kuat imbas kebiasaan minum delapan kaleng minuman energi setiap hari yang setara Bersama hampir 1.300 mg kafein.
“Saya jelas tidak Memahami betapa berbahayanya minuman energi Untuk tubuh saya,” ujarnya Lewat pernyataan yang dikutip peneliti Untuk NYPost.
“Saya masih Merasakan mati rasa Di tangan, jari, kaki, dan jari kaki kiri Justru Setelahnya 8 tahun,” sambung pria tersebut.
Sampai Pada ini, tidak diketahui berapa lama kebiasaan itu berlangsung.
Apa yang Terjadi Di Tubuh Pada Konsumsi Minuman Energi secara Berlebihan?
Direktur Medik dan Keperawatan RS Pusat Otak Nasional (PON) Prof dr Mahar Mardjono, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, mengungkapkan dampak yang dapat terjadi Di tubuh hingga berujung stroke. Minuman berenergi umumnya mengandung kafein dan zat stimulan lain.
Jika dikonsumsi Untuk jumlah yang berlebihan, zat-zat ini dapat memicu kenaikan tekanan darah secara tiba-tiba serta mempercepat denyut jantung.
“Untuk Kebugaran ekstrem, konsumsi minuman berenergi bisa menyebabkan gangguan irama jantung. Di Di Itu, zat stimulan juga dapat memengaruhi pembuluh darah otak, salah satunya Bersama menyebabkan pengecilan diameter pembuluh darah otak,” jelas dr Reza Pada dihubungi detikcom Senin (15/12/2025).
Penyempitan pembuluh darah otak dapat mengganggu aliran darah Hingga jaringan otak. Jika itu berkurang atau terhenti, sel-sel otak Berencana kekurangan oksigen dan Gizi, yang dapat memicu stroke, meski Di orang yang terlihat sehat.
Tidak hanya kafein, dr Reza menyoroti kandungan gula sangat tinggi Untuk minuman berenergi. Konsumsi gula berlebih Untuk jangka panjang bisa Memperbaiki risiko diabetes melitus.
“Diabetes dapat merusak pembuluh darah secara perlahan. Jika dikombinasikan Bersama lonjakan tekanan darah akibat stimulan, risikonya menjadi berlipat,” lanjutnya.
Melihat itu, dr Reza mengimbau Kelompok Untuk lebih bijak Untuk mengonsumsi minuman berenergi, terutama Di orang yang Memperoleh faktor risiko seperti hipertensi, diabetes atau riwayat jantung.
“Minuman berenergi seharusnya tidak dikonsumsi rutin atau berlebihan. Efeknya Bisa Jadi tidak langsung terasa, tapi dampaknya bisa sangat serius,” tegasnya.
Berapa Batas Aman Mengonsumsi Minuman Energi?
Menurut dr Reza, minuman berenergi lebih baik dihindari. Untuk menjaga energi dan stamina, bisa dibantu Bersama meminum air putih yang cukup, makan Konsumsi bergizi secara teratur, dan Ritme Tidur yang baik.
“Kalaupun butuh ‘booster’ sesaat, Minuman atau teh (keduanya tanpa gula) Untuk jumlah wajar jauh lebih aman dan sehat Untuk jangka panjang,” kata dr Reza.
Peristiwa Pidana yang Berkaitan Konsumsi Minuman Energi dan Stroke Usia Muda Di Indonesia?
Meski belum ada data khusus mengenai keterkaitan tersebut, tidak dipungkiri beberapa kali RS PON mencatat laporan demikian.
Berdasarkan Penghayatan klinis dr Reza sehari-hari, stroke Di usia muda Lebih sering ditemukan, dan pemicunya tidak selalu faktor klasik, seperti merokok atau Gangguan kronis.
“Di sebagian Peristiwa Pidana, kita dapat menemukan adanya riwayat konsumsi kafein berlebihan,” pungkasnya.
Halaman 2 Untuk 2
(sao/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: RS PON Catat Peristiwa Pidana Usia Muda Kena Stroke Lantaran Minuman Energi, Ini Wanti-wanti Praktisi Medis











