Foto: Doc. Istimewa
Mutakhir-Mutakhir ini, Direktorat Upaya Mencegah dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) dan AstraZeneca Indonesia memperkuat kerja sama Melewati penandatanganan perjanjian kerja sama Sebagai Memperbaiki inisiatif Di Pembelajaran, skrining, dan pengelolaan PTM.
Direktur Upaya Mencegah dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Dr Eva Susanti SKp MKes mengatakan PTM Dari Sebab Itu penyebab Di 73% kematian Ke Indonesia. Gaya ini diperkirakan terus Menimbulkan Kekhawatiran dan Memberi beban yang signifikan Ke sistem Kesejaganan.
“Kami sangat mengapresiasi kemitraan AstraZeneca Di mendukung upaya transformasi layanan Kesejaganan, terutama Upaya Mencegah dan penanganan PTM seperti asma, Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan kanker.”
“Kolaborasi Di sektor publik dan swasta berperan penting Di Berjuang Didalam berbagai tantangan Kesejaganan yang signifikan. Kami tidak bisa melakukannya sendiri,” tambah Dr Eva.
Kolaborasi Di AstraZeneca dan Kemenkes bertujuan Memperbaiki ekosistem layanan Kesejaganan Sebagai skrining dan diagnosis dini PTM, Memperbaiki kemampuan tenaga Kesejaganan, serta memperkuat pengelolaan Penyakit Melewati Pembaharuan.
Ri Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay mengatakan Pada lebih Di 52 tahun AstraZeneca terus berkontribusi memperkuat ekosistem pelayanan Kesejaganan Ke Indonesia Didalam Memperkenalkan Pembaharuan terdepan Melewati kolaborasi Didalam rantai nilai layanan Kesejaganan.
“Kami merasa terhormat mempertahankan peran kami sebagai mitra strategis Kemenkes, berbagi tujuan bersama Sebagai Membuat Langkah skrining Didalam menggunakan Ilmu Pengetahuan mutakhir dan memperkuat pengelolaan Penyakit tidak menular, terutama asma, PPOK, dan kanker.”
Berdasarkan Survei Kesejaganan 2023 yang dirilis Kemenkes, PTM seperti kardiovaskular, darah tinggi, kanker, diabetes, dan Penyakit pernafasan, terutama asma dan PPOK, masih menjadi salah satu tantangan utama Di bidang Kesejaganan Ke Indonesia.
“Survei Kesejaganan 2023 mengungkapkan setengah Di pasien asma hidup Didalam asma ringan secara persisten. Sebanyak 25% pasien tidak dapat mengendalikan penyakitnya Agar 40% Di pasien ini berisiko Merasakan eksaserbasi parah yang memerlukan Perawatan Medis darurat.”
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Perkuat Upaya Mencegah Penyakit Tidak Menular, AstraZeneca Lakukan Ini











