Biaya hidup membengkak hingga melemahnya Nilai Mata Uang yen Pada Usd AS menjadi penyebab ribuan perusahaan Di Jepang Merasakan kebangkrutan. FOTO/Contribune
Lonjakan tersebut terjadi pertama kalinya Untuk satu dekade Dari Juli 2013. Tokyo Shoko Research melaporkan kebangkrutan Menimbulkan Kekhawatiran Untuk tahun Hingga tahun Di seluruh industri disebabkan harga yang sangat tinggi. Total utang perusahaan yang bangkrut Di bulan Mei mencapai 136,7 miliar yen atau USD870 juta.
Melansir The Asahi Shimbun, jumlah perusahaan yang bangkrut Menimbulkan Kekhawatiran Untuk tahun Hingga tahun berjumlah 10 industri termasuk sektor jasa dan konstruksi kecuali industri ritel dan Komunikasi mencatat jumlah bulanan tertinggi Di bulan Mei.
Kebangkrutan yang disebabkan lonjakan harga tertinggi Dari Penyebara Nmassal Covid-19. Pelemahan yen Mendorong kenaikan biaya Produk Impor seperti bahan baku dan pasokan energi Supaya Menyediakan tekanan Di keuntungan perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Industri konstruksi dan Pabrik juga terdampak paling siginfikan.
Pinjaman bebas bunga tidak memerlukan agunan sebagai langkah Pemberian Untuk mereka yang terkena dampak. Tokyo Shoko Research menyalahkan ekonomi yang memburuk akibat lonjakan harga dan melemahnya yen menjadi penyebab utama kebangkrutan. Pelemahan yen Menyediakan tekanan Di Usaha perusahaan dan diproyeksikan belum Akansegera berakhir kesengsaraan tersebut.
“Sangat Mungkin Saja jumlah kebangkrutan Akansegera terus Menimbulkan Kekhawatiran,” jelas perusahaan Studi ini.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ngeri! 1.000 Lebih Perusahaan Di Jepang Bangkrut Untuk Sekejap