Jakarta –
Seorang pasien kanker usus besar stadium akhir Di Jerman bernama Michael Bommer (61) memicu Perdebatan Setelahnya membuat ‘dirinya’ versi AI Untuk menemani sang istri, Anett Bommer. Ia berharap Bersama AI ini, ia tetap bisa ‘berbicara’ Bersama istrinya meski dirinya telah meninggal dunia.
Bommer bekerja sama Bersama Bersama seorang temannya, Robert LoCascio, Untuk membangun platform tersebut. LoCascio mengatakan bahwa alat ini merekam Pemakai yang mengucapkan 300 frasa dan Menahan esensi suara seseorang. Lebih Jelas, alat tersebut bisa mengajukan pertanyaan tentang kesukaan, ketidaksukaan, pribadi, Justru hingga pandangan politik.
Menyusul ramainya pro dan kontra Yang Berhubungan Bersama idenya ini, Bommer yang divonis Memiliki hidup sisa beberapa minggu lagi menolak anggapan bahwa dirinya membuat voicebot Sebab ingin ‘hidup abadi’.
“Untuk beberapa minggu saya Akansegera pergi Di ‘sisi lain’. Tidak ada yang tahu apa yang Akansegera terjadi Di sana,” kata Bommer dikutip Bersama AP News, Kamis (6/6/2024).
Proses pembuatan voicebot AI Bommer menghabiskan setidaknya 15 ribu dollar AS (Rp 244,6 juta). Alat tersebut nantinya bisa menjawab pertanyaan hingga menceritakan kisah hidup Bommer tanpa Menerbitkan jawaban yang sudah direkam Sebelumnya.
Bommer menegaskan keberadaan voicebot AI tersebut tidak Akansegera menghilangkan kesedihan sang istri. Tetapi, Untuk berjaga-jaga, ia menyiapkan semua hal tersebut.
Berkaitan Bersama Aksi Massa yang dilakukan Dari sang suami, Anett mengaku ragu. Ia tak yakin bakal menggunakan perangka tersebut jika suaminya meninggal dunia.
“Tetapi sekali lagi, siapa yang tahu bagaimana jadinya jika dia tidak ada lagi,” tandas Anett.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Mendekati Ajal, Pasien Kanker Akansegera ‘Hidupkan’ Dirinya Lewat AI Untuk Temani Istri