Infrastruktur digital yang mendukung AI adalah Kunci Sebagai membuka potensi ekonomi digital Ke Asia Pasifik. Foto: STTelemedia
Infrastruktur Digital: Fondasi Ekonomi Digital
Sama seperti kereta api yang penting Ke masa Revolusi Industri, infrastruktur digital tak ubahnya jaringan serat optik. Sambil Itu pusat data (data center) menjadi tulang punggung ekonomi digital Pada ini.
“Mereka menyediakan layanan Jaringan dan cloud yang dibutuhkan Usaha Sebagai berkembang,” beber Chris Street, Group Chief Revenue Officer, ST Telemedia Internasional Data Centres dan Vice Chair, Data Centre Chapter, SGTech.
Data Cushman & Wakefield Menunjukkan bahwa pasar Asia Pasifik terus Merasakan Perkembangan pesat Di kapasitas operasional dan Pembuatan Data Centre. Kapasitas operasional data centre disebut mencapai lebih Di 10,6GW Ke seluruh Daerah.
Menurut UNDP, Negeri-Negeri dapat mempercepat Perkembangan ekonomi hingga 33% Di menerapkan Infrastruktur Digital Publik Ke sektor keuangan.
Infrastruktur digital juga bisa menjadi katalis Di menciptakan lapangan kerja dan Membuat keahlian Ke sektor ekonomi digital, misalnya memfasilitas peningkatan keahlian Sebagai memenuhi permintaan keahlian terkini, seperti AI.
Negeri tetangga Indonesia, Singapura, sudah Membagikan SGD27 juta (Disekitar Rp326 miliar) Di APBN 2024 Sebagai menggandakan jumlah praktisi AI lokal Pada lima tahun Hingga Di. Penanaman Modal Di Negeri ini diharapkan menjadi bekal Untuk praktisi Sebagai menyebarluaskan ilmu mereka tentang sistem AI, model, dan algoritmanya kepada berbagai organisasi.
AI: Pendorong Perkembangan, Tapi Juga Tantangan
AI memang menawarkan banyak manfaat, tapi juga membutuhkan Pemberian infrastruktur yang kuat. Chip, server, dan jaringan yang mumpuni diperlukan Sebagai menjalankan AI secara optimal. Ini Merangsang Penanaman Modal Di Negeri besar-besaran Ke infrastruktur digital Ke Asia Pasifik.
Chris menyebut, Penanaman Modal Di Negeri Ke bidang ini dapat Menarik Perhatian investor, Merangsang Perkembangan, menciptakan lapangan kerja, serta Meningkatkan akses Komunitas Di layanan penting.
“Pemerintah dan swasta harus bekerja sama Sebagai memastikan tenaga kerja Memiliki Kekuatan digital yang dibutuhkan, termasuk AI. Langkah pelatihan dan peningkatan Kekuatan menjadi Kunci Sebagai memanfaatkan potensi AI secara maksimal,” ungkapnya.
Tantangan yang Harus Dihadapi
1. Kesiapan Pasar: Banyak perusahaan belum siap Menerapkan AI secara optimal. Perlu ada strategi yang jelas, termasuk metrik Sebagai mengukur dampak AI dan pendanaan jangka panjang.
2. Regulasi: Indonesia dan Australia masih Di tahap awal Di Membuat regulasi AI. Kemitraan Di pemerintah dan perusahaan AI diperlukan Sebagai membangun kepercayaan dan pemahaman tentang Ilmu Pengetahuan ini.
3. Sustainability: Pusat data membutuhkan banyak energi. Ke Negeri tropis seperti Indonesia, pendinginan server menjadi tantangan tersendiri. Perlu ada Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sebagai Mengurangi dampak lingkungan.
4. Biaya: Membangun infrastruktur Mutakhir Sebagai mendukung AI membutuhkan biaya besar. Pembiayaan hijau bisa menjadi solusi Sebagai mengatasikendalaini.
(dan)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kunci Sukses AI dan Ekonomi Digital Ke Asia Pasifik











