Magetan –
Zaman dahulu, orang-orang Jerman banyak yang betah tinggal Hingga Telaga Sarangan. Mereka suka Bersama keindahan alam dan suasananya yang sejuk.
Telaga Sarangan Hingga Plaosan, Kabupaten Magetan Memiliki pesona alam yang sangat indah. Selain menyimpan keindahan, Lokasi ini juga menyimpan jejak sejarah.
Pemerhati sejarah Surabaya Historical Community, Nur Setiawan mengatakan dulunya Hingga Di Telaga Sarangan menjadi tempat tinggal Kandidatteratas Untuk orang-orang Jerman. Mereka datang Hingga tempat ini Bersama berbagai keperluan.
“Orang-orang Jerman sudah ada Hingga sini Sebelum tahun 1900-1930-an. Mereka datang Untuk keperluan Usaha dan berdagang,” kata pria yang akrab disapa Wawan itu.
“Ada juga yang dibawa Bersama pemerintah kolonial. Yang dibawa ini biasanya staf ahli seperti insinyur dan sejenisnya,” sambungnya.
Kedatangan orang Jerman itu bukan Untuk berkegiatan Hingga Telaga Sarangan. Mereka memilih tinggal Hingga sini Sebab keindahan alamnya dan suasananya yang sejuk.
“Telaga Sarangan digunakan orang Jerman Untuk tempat tinggal atau tempat Untuk bersantai. Sambil pekerjaan mereka tetap Hingga kota-kota besar Hingga Indonesia atau Pulau Jawa,” tutur Wawan.
Tetapi hubungan diplomatik Belanda Bersama Jerman sempat merenggang Pada Konflik Bersenjata Dunia II pecah tahun 1939. Belanda yang Pada itu masih berkuasa Setelahnya Itu mengisolir warga Jerman yang ada Hingga Sarangan.
“Hipotesa saya, orang Jerman yang ada Hingga Telaga Sarangan memang sengaja diisolasi Bersama Belanda supaya mereka nggak keluyuran,” terang Wawan.
Jepang Berkuasa, Orang Jerman Suka
Tak berselang lama, Jepang berhasil menguasai Indonesia. Orang Jerman Setelahnya Itu bisa kembali beraktivitas seperti biasa Hingga Telaga Sarangan, Sebab kedua Negeri tersebut berada Untuk satu kubu.
“Hingga Konflik Bersenjata Dunia 2, Inggris, Amerika, Australia, dan Belanda satu grup aliansi. Jerman dan Jepang satu grup axis. Soviet berdiri sendiri dibuntuti Italia. ada 3 poros besar Pada itu,” ucap Wawan.
“Pada Jepang menduduki Indonesia tahun 1942, otomatis orang-orang Jerman adalah sekutu Jepang, Malahan sebagian Tentara Nazi juga datang Hingga Lokasi Telaga Sarangan,” tambahnya.
Kendati Setelahnya Itu Jepang angkat kaki Bersama Indonesia, warga Jerman memilih tetap tinggal Hingga Telaga Sarangan. Alasan Perlindungan dan keselamatan menjadi faktor utama.
“Tahun 1945, Jepang kalah dan hengkang Bersama Indonesia, tetapi orang-orang Jerman yang sudah ada Hingga sini tetap tinggal. Kalau mereka pulang, sama saja bunuh diri Sebab mereka Lagi Diselidiki Amerika dan Soviet,” terang Wawan.
Tak berselang lama Setelahnya hengkangnya Jepang, Indonesia Mengungkapkan kemerdekaannya. Tetapi Di Oktober 1945, pasukan Inggris datang menginvasi.
|
Wisatawan Hingga Telaga Sarangan Foto: (brigits_emilianav/d’Traveler)
|
Sebab Jerman berbeda blok Bersama Inggris, hal ini menimbulkan reaksi Bersama orang Jerman Hingga Indonesia, termasuk mereka yang tinggal Hingga Di Telaga Sarangan. Mereka Memberi pelatihan militer kepada bumiputera Untuk melawan Inggris.
“Pada Inggris datang, orang-orang Jerman yang notabene musuh Inggris membantu dan berpihak Hingga Tentara Indonesia, Bersama cara Memberi pelatihan militer sampai Agresi Militer Belanda terjadi Di 1947-an,” kata Wawan.
Setelahnya Agresi Militer Belanda selesai, Orang Jerman masih tinggal Indonesia, termasuk Hingga Sarangan. Mereka Mutakhir pulang Setelahnya situasi Konflik Bersenjata dunia mereda.
“Setelahnya dirasa aman Bersama gejolak Konflik Bersenjata Dunia 2 dan undang-undang nasionalisasi Bersama Sukarno, orang-orang Eropa termasuk Belanda dan Jerman yang ada Hingga Indonesia kembali Hingga Eropa Di tahun 1950-1960-an. Eksodus besar-besaran lewat jalur laut,” pungkas Wawan.
——–
Artikel ini telah naik Hingga detikJatim.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kisah Orang-orang Jerman yang Betah Tinggal Hingga Telaga Sarangan











